Nama Christine Angelica Dacera mendadak menjadi perbincangan warganet. Pramugari asal Filipina itu ditemukan tewas di bak kamar Garden City Grand Hotel, Makati, Filipina pada malam pergantian tahun 2021. Banyak surat kabar Filipina menduga gadis berusia 23 tahun itu meninggal karena diperkosa.

Pada Kamis (14/02/2021) kepolisian Filipina akhirnya merilis pernyataan resmi terkait kematian Christine. Berdasarkan hasil otopsi, Christine meninggal karena aneurisma aorta atau penggelembungan pada pembuluh darah di jantung. Namun, hasil otopsi ini enggak diterima begitu saja oleh Sharon Dacera, ibu Christine.

Sebagai seorang ibu, ia masih yakin anaknya meninggal bukan karena sakit mendadak. Ia bahkan menyaksikan sendiri ada luka memar di tubuh putrinya. Ia juga enggak menerima hasil otopsi yang dilakukan pihak kepolisian.

“Ada luka robek di tubuh anak sata. Jika Anda melihat jasadnya, pasti Anda akan merasa sakit yang diderita akibat perbuatan mereka. Tetapi putri saya enggak bisa bicara, dia terlanjur meninggal,” ungkap Sharon saat diwawancarai media setempat.

Menanggapi hal itu, Kejaksaan Kota Makati juga menyangkal bahwa tuduhan tentang perkosaan enggak beralasan. Bukti yang ada enggak cukup kuat membuktikan bahwa korban diserang secara seksual atau diperkosa.

Namun, keluarga tetap pada pendiriannya. Meskipun pemerkosaan enggak jadi penyebabnya, namun masih ada kemungkinan lainnya. Mereka tetap menduga Christine sebelum meninggal disiksa secara fisik.

“Kami percaya penggelembungan pembuluh darah bisa jadi penyebabnya. Namun, kondisi ini juga sangat mungkin dipicu oleh penyiksaan atau penganiayaan sebelum kematiannya,” ungkap Brick Reyes selaku pengacara keluarga.

Atas kasus kematian Christine, polisi menetapkan 11 pria sebagai tersangka. Namun sayangnya, 3 dari 11 tersangka itu dibebaskan dari tahanan polisi.