Menu

Berhubungan Badan 5 Kali Selama Sebulan Pacaran dengan Mario Dandy, AG Bisa Mengalami Hiperseks Gejala PTSD, Apa Itu?

12 April 2023 11:19 WIB

Mario Dandy dan Pacarnya AGH (Sumber/Twitter)

HerStory, Jakarta —

Kasus penganiayaan David Ozora yang dilakukan oleh Mario Dandy ramai diperbincangkan publik di media sosial. Ditambah lagi tersiar bahwa Mario Dandy telah melakukan hubungan badan dengan kekasihnya, wanita berinisial AG lima kali selam sebualn pacaran.

Berdasarkan UU Perlidungan Anak, persetubuhan dengan anak sendiri tidak mengenal 'istilah suka sama suka', karena anak belum bisa memberikan consent atau persetujuan persetubuhan. Dengan kata lain, aksi Mario Dandy jika benar melakukan persetubuhan dengan AG makan dianggap telah melakukan kekerasan seksual.

Status AG yang menjadi terdakwa di kasus penganiayaan David, kini juga dianggap menjadi korban kekerasan seksual Mario Dandy. Tak sedikit warganet menyorot tajam pihak-pihak yang justru menyudutkan AG karena masalah 'persetubuhan' dengan Mario Dandy.

Seorang warganet bahkan menilai tidak sepantasnya AG dijadikan bulan-bulanan terkait masalah tersebut. Bahkan AG juga dikaitkan kemungkinan bisa mengalami hiperseksual yang merupakan bentuk gejala PTSD (post traumatic stress disorder)Apa itu?

Melansir dari laman resmi Very Well Mind, hiperseks atau hiperseksual disorder merupakan gangguan perilaku seksual kompulsif atau dilakukan secara berulang-ulang dan konsisten, meskipun dianggap menyenangkan tetapi juga mengganggu.

Adapun beberapa ciri hiperseks yang berhubungan dengan rasa trauma antara lain yaitu:

1. Lebih Mengutamakan Seks

Seseorang yang mengedepankan aktivitas seks ketimbang  aktivitas lainnya bisa jadi mengidap gangguan mental.

Pengidapnya akan sangat mungkin mengalami kesulitan untuk bisa mengendalikan pikiran atau tindakan yang berhubungan dengan seks, sehingga ia bertindak kompulsif sesuai dengan hasrat dirinya.

2. Melakukan Seks yang Berbahaya

Ciri lain apabila seseorang mengidap hiperseks akibat trauma, yakni orang tersebut bisa melakukan hubungan seks yang memiliki risiko atau berbahaya. Seperti misalnya tidak menggunakan kondom pada saat melakukan seks atau memilih pasangan tanpa mengetahui status kesehatannya.

3. Untuk Mengendalikan Orang Lain

Seseorang yang mengidap hiperseks karena trauma di masa lalu bisa melakukan seks sebagai bentuk kendali atas pikirannya, atau bahkan kendali atas tindakan orang lain dan bukan untuk mencapai kenikmatan apapun.

Bahkan, di beberapa kasus, orang hiperseks melakukan seks agar bisa merasa dicintai dan diakui demi bisa memanipulasi pasangannya.

4. Merasa Kecanduan Seks

Terdapat perbedaan antara menikmati seks dengan kecanduan seks. Seseorang bisa jadi hanya ingin mendapatkan sensasi yang lain, tetapi tidak menikmati hubungan tersebut.

Kecanduan seks biasanya akan membuat penderitanya merasakan malu, penyesalan dan bahkan rasa trauma.

5. Mati Rasa Secara Emosional

Seseorang dengan trauma karena pelecehan seksual berulang kali belajar untuk disosiasi dari tubuhnya. Hal tersebut menjadikan ia merasa mati rasa secara emosional untuk mengatasi trauma yang berulang.

Tindakan tersebut bisa jadi cara untuk melindungi diri dari perasaan negatif.

6. Ingin Mendapatkan Hubungan Bermakna

Mereka yang memisahkan seks dari keintiman emosional bisa jadi pernah mengalami pelecehan seksual di masa lalu. Orang yang mengalami hiperseks karena trauma bisa jadi menemukan kenikmatan seksual oleh banyak orang dibanding dengan pasangannya sendiri.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Sri Handari

Artikel Pilihan