Menu

Moms Sering Begadang? Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Begadang

19 Januari 2021 10:50 WIB

Ilustrasi wanita yang mengalami insomnia. (Unsplash/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Para ibu sering kali tidur begadang karena pekerjaan yang menumpuk, anak rewel, atau bahkan karena memang Moms merasa sulit tidur. Rasanya Moms juga sudah tahu kalau begadang bisa menimbulkan efek negatif yang cenderung berbahaya bagi tubuh.

Begadang bisa membuat tubuh rentan terkena penyakit, karena waktu istirahat yang kurang cukup dan kualitas tidur yang kurang baik. Selain itu, Moms kepo nggak sih dengan apa yang terjadi pada tubuh kalau kita begadang?

Dilansir dari Bustle (19/01/2021), berikut adalah lima perubahan yang dialami tubuh ketika begadang.

1. Tubuh akan menyesuaikan diri

Menurut para peneliti, durasi tidur bukanlah satu-satunya faktor penting. Faktor lainnya yang mungkin tidak kita sadari adalah konsistensi.

Jika kita tidur dan bangun pada waktu yang sama selama sebulan, asalkan kualitas dan durasi tidurnya cukup baik, kemungkinan besar kita tidak akan menderita terlalu banyak masalah kesehatan karena tubuh akan menyesuaikan diri dengan jadwal tersebut.

Sebagian dari kita mungkin meyakini bahwa begadang bukanlah kebiasaan yang baik. Namun ternyata, jika dilakukan secara konsisten, tidur larut ternyata tidak selalu berdampak buruk bagi kesehatan.

2. Rentang waktu tidur ideal lebih luas dari yang diduga

Waktu tidur ideal seseorang di malam hari sebetulnya lebih luas dari yang diduga. Pilihan durasi tidur cukup luas, bergantung pada seberapa banyak kita perlu tidur.

Meskipun kita disuruh untuk tidur lebih awal, baik saat masih kecil maupun sudah dewasa, para peneliti menganjurkan agar kita berusaha mendapatkan istirahat pada titik antara jam 22.00 dan 10.00.

Jika kita hanya membutuhkan tidur tujuh jam agar fungsi tubuh berjalan dengan optimal, misalnya, tidur dari jam 01.00 hingga 08.00 masih bisa dipandang sebagai jadwal yang sangat sehat dan normal, namun harus konsisten.

3. Kurang tidur akan bikin pusing

Jika begadang yang dilakukan selama berminggu-minggu membuatmu kurang tidur, misalnya dengan tidur larut dan tetap bangun pukul 06.00, maka kemampuan inti tubuh untuk menyeimbangkan diri akan terpengaruh secara negatif.

Para ilmuwan mencatat, kurang tidur yang terjadi secata intens, apalagi berlangsung selama sebulan penuh, bisa menyebabkan pusing. Ini dikarenakan otak berusaha untuk mendapatkan waktu beristirahat dan sebagian otak nggak aktif untuk mengimbanginl kebutuhan tersebut.

4. Suasana hati jadi membingungkan

Kurang tidur membuat sebagian dari kita lebih mudah marah, tetapi pada intinya kondisi kurang tidur membuat suasana hati menjadi membingungkan.

Peneliti menemukan bahwa 40-60 persen pasien dalam penelitian melaporkan efek antidepresan. Respons itu bertahan, apakah itu kurang tidur dalam waktu pendek maupun berkepanjangan pada yang lebih panjang.

Namun, orang lain yang menderita depresi merasakan bahwa gangguan tidur, tidur yang tidak konsisten dan jumlah istirahat yang lebih sedikit dapat meningkatkan depresi mereka.

5. Meningkatkan risiko diabetes

Pada 2015, para ilmuwan yang mencari hubungan positif antara kurang tidur dan fungsi insulin dalam tubuh melakukan percobaan yang melibatkan anjing.

Para ilmuwan menemukan, anjing yang kurang tidur satu malam memiliki dampak sensitivitas insulin yang sama seperti pola makan tinggi lemak selama enam bulan.

Begadang akan membuat tubuh kurang sensitif  terhadap insulin. Seiring dengan itu, semakin banyak insulin yang dibutuhkan tubuh dan semakin tinggi risiko kita terkena diabetes.