Menu

Menteri PPPA Bintang Puspayoga Ajak Perempuan Perjuangkan Kesetaraan Gender di Berbagai Bidang

20 Januari 2021 19:10 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga. (YouTube/Warta Ekonomi)

HerStory, Jakarta —

Hari ini Rabu, 20 Januari 2021, HerStory menyelenggarakan Indonesia Most Powerful Women. Acara ini bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi perempuan-perempuan tangguh yang ada di Indonesia.

Dalam acara tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan bahwa hingga kini perempuan masih sulit untuk berpartisipasi dalam pembangunan di berbagai bidang. Untuk itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan guna mendukung kinerja perempuan.

"Konstitusi Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 menjamin hak-hak yang sama antar laki-laki dan perempuan. Selain itu, berdasarkan data hasil proyeksi BPS pada tahu 2018 jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia hampir setara," ujar Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dalam E-Awarding Indonesia Most Powerful Women 2021, (20/1/2021).

"Dan jumlah yang hampir sama ini sungguh disayangkan apabila akses untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan menerima manfaat yang harus dihadapi keduanya di berbagai bidang sangat berbeda termasuk dalam bidang ekonomi," lanjutnya.

Menteri Bintang juga mengatakan bahwa pada kenyataannya potensi perempuan tak dapat dipandang sebelah mata jika dibandingkan dengan laki-laki, mulai dari segi pendidikan, prestasi, capaian dan kemampuan. Enggak hanya itu, perempuan juga diketahui menjadi pemilik dan pengelola lebih dari setengah atau sekitar 37 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia sesuai dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia tahun 2019.

"Perempuan adalah kelompok rentan. Meskipun demikian bukan karen dirinya lemah melainkan karena konstruksi sosial yang saat ini berkembang sangat kental dengan budaya patriarki. Hal ini menyebabkan berbagai kebiasaan bahwa perilaku dan kebijakan cara pandang menjadi tidak adil atau bias gender yang merugikan perempuan. Kondisi bias gender ini membawa perempuan pada berbagai permasalahan seperti stigmatisasi, stereotype bahkan kekerasan terhadap perempuan," imbuh Menteri Bintang.

Dengan begitu, Menteri Bintang pun berharap agar berbagai upaya dapat dilaksanakan oleh berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai pengarusutamaan gender dan pembangunan yang berperspektif perempuan.