Menu

Waspada Emboli Air Ketuban, Komplikasi Persalinan yang Mengancam Keselamatan Ibu Hamil dan Bayi

21 Januari 2021 14:00 WIB

Ilustrasi Ibu Melahirkan (Freepik/Wavebreakmedia_micro)

HerStory, Bogor —

Setiap ibu hamil pasti berharap peroses kehamilan dan persalinan yang akan dilaluinya dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana. Namun sayang, terkadang ada saja masalah yang tak bisa dihindari oleh beberapa ibu hamil, salah satunya adalah emboli air ketuban. 

Emboli air ketuban adalah kondisi ketika air ketuban masuk dan bercampur ke dalam sistem peredarah darah sang ibu. Kondisi ini bisa terjadi saat moms tengah melakukan proses persalinan atau setelah selesai persalinan. Pada umumnya, emboli air ketuban ini sulit untuk dicegah dan berisiko menimbulkan komplikasi yang dappat membahayakan sang ibu dan juga bayinya. 

Tapi tak perlu khawatir, permasalahan ini cukup jarang sekali terjadi, namun bukan berarti kamu tak perlu waspada ya moms. Perlu diketahui, kasus emboli air ketuban bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada ibu yang tak mengalami gangguan kesehatan selama masa kehamilan. Oleh sebab itu, para moms harus tetap waspada. 

Proses terjadinya emboli air ketuban bisa dikatakan cukup cepat dan cenderung mendadak, sehingga cukup sulit untuk dicegah dan dideteksi sejak dini. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab komplikasi persalinan tersebut, namun ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya emboli air ketuban, diantaranya adalah usia ibu hamil di atas 35 tahun, preeklamsia, gangguan plasenta, dan juga cedera pada perut atau rahim. 

Biasanya wanita yang mengalami kondisi emboli air ketuban akan mengalami gejala sesak nafas, mual, muntah, keluar keringat dingin, kejang, tingkat kesadaran menurun, dan juga perdarahan. 

Emboli air ketuban merupakan kejadian serius dan harus segera ditangani oleh tim medis. Jika tak diatasi dengan segera, maka kondisi ini dapat berakibat fatal bagi ibu serta bayi dan bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti kerusakan otak, gagal nafas, hingga henti jantung.