Area kewanitaan wajib untuk dibersihkan agar terhindar dari risiko penyakit berbahaya. Selain bisa bikin gatal, menimbulkan keputihan, dan gatal, area kewanitaan yang gak dibersihkan dapat menyebabkan kanker vagina. 

Kendati demikian Beauty, gak boleh sembarangan untuk membersihkan vagina. Kulit di area kewanitaan memiliki sifat berbeda dari bagian tubuh lainnya. 

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Kardiana Dewi mengatakan, area kewanitaan memiliki kulit sensitif yang baiknya gak dibersihkan menggunakan sabun demi menjaga kesehatannya. 

“Jadi sebenarnya area kewanitaan punya kemampuan untuk membersihkan sendiri dengan mengeluarkan cairan seperti yang kadang kita sadari kadang tidak. Area kewanitaan tidak harus dibersihkan secara khusus dan hanya cukup mandi seperti biasa,” ungkap Dokter Kardiana Dewi, saat ditemui HerStory di Ritz Calton, Jakarta, Senin (8/5/2023).

Dokter Dewi menegaskan, jika ingin menggunakan sabun untuk area kewanitaan baiknya yang memiliki konsentrasi cair. 

“Area kewanitaan harus menggunakan sabun khusus yang konsentrasinya encer, dan bertekstur lembut. Itupun hanya boleh diapliaksikan sebentar saja gak boleh digosok. Namun jika masih usia dini gak perlu pakai sabun, kecuali jika untuk membersihkan setelah buang air,” kata Dokter Dewi.

Kendati demikian, Dokter Dewi menuturkan, tak ada kebutuhan khusus untuk membersihkan area kewanitaan jika gak ditemukan masalah. 

“Seperti disebutkan sebelumnya, sejatinya area kewanitaan itu punya kemampuan sendiri untuk membersihkan. Jadi sebaiknya hanya dibersihkan menggunakan air, sesekali usap-usap untuk mengangkat daki, gak perlu digosok karena sangat sensitif dan mudah luka,” tutup Dokter Dewi.