Menu

Moms Jangan Anggap Sepele! Anak Alami Speech Delay Segera Konsultasikan ke Ahli, Dampak Buruknya Bisa Terjadi saat Dewasa

09 Mei 2023 10:40 WIB

Ilustrasi ibu menstimulasi anaknya yang telat bicara. (Freepik/gpoinstudio)

HerStory, Jakarta —

Moms, speech delay mungkin bukan menjadi hal asing di kalangan para orangtua, ya. Kondisi ini menyerang bayi hingga anak-anak yang sedang memasuki masa pertumbuhan. 

Meski setiap anak memiliki proses pertumbuhan yang berbeda, tak dipungkiri bahwa speech delay merupakan permasalahan pada anak yang bisa dihadapi setiap orangtua. 

Seiring berjalannya waktu, anak mulai mengenal kosa kata hingga akhirnya dapat berbicara dengan lancar. Namun dalam beberapa kasus, speech delay bisa mengganggu proses pertumbuhan anak.

Hingga akhirnya bisa menghambat anak dalam mengeluarkan kata-kata ataupun berbicara dengan lancar. 

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi pada kondisi anak dengan speech delay? 

"Speech delay adalah sebuah kondisi yang dapat dialami bayi dan anak-anak yang menyebabkan mereka mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa," ujar dr. Lies Dewi N, Sp.A(K) Neuropediatri Konsultan Tumbuh Kembang Anak Eka Hospital Cibubur, Senin (8/5/2023). 

Seringkali anak yang mengalami speech delay, mengerti ketika seseorang berbicara namun sangat sulit untuk mengucapkan dan mengeluarkan kata kembali. 

"Sayangnya, beberapa orangtua mungkin masih menganggap kondisi ini merupakan hal biasa dan akan hilang dengan sendirinya. Padahal kenyataannya jika tidak ditangani dengan tepat, speech delay dapat mempengaruhi masalah sosial, emosional, perilaku, dan kognitif anak serta akan berdampak buruk ketika mereka dewasa," tambah dr. Lies. 

Moms, dalam kondisi normal, biasanya anak akan mengalami perkembangan bicara secara bertahap sesuai dengan usia perkembangannya, antara lain: 

  • 0 - 3 bulan, biasanya bayi akan bereaksi terhadap suara dan mulai ada cooing
  • Usia 6 bulan, anak akan menoleh bila dipanggil namanya dan mulai babbling “bababa, dadada, mamama”
  • 9 bulan, anak akan merespon terhadap bahasa yang rutin diucapkan seperti “dadah”, mulai menunjuk, bicara “mama, dada”
  • 1 tahun, anak mulai mengerti perintah sederhana dan berbicara 1-2 kata 
  • 2 tahun, anak dapat menunjuk anggota tubuh (body parts), mulai berbicara dan memahami lebih dari 100 kosa kata, serta berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 2 kata
  • 3 tahun, anak mulai mengerti perintah dua langkah dan dapat berbicara dengan kalimat yang terdiri dari 3 kata 

Namun untuk anak yang mengalami speech delay, pertumbuhan ini mungkin akan terhambat. Sehingga menyebabkan anak tak dapat berbahasa meski sudah memasuki usianya.