Ilustrasi keputihan karena diabetes melitus. (Freepik/nataliakopylcova)
Keputihan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap wanita. Meski wajar terjadi, namun ada beberapa kondisi keputihan yang perlu diperhatikan, salah satunya dengan melihat jenis warna keputihan yang timbul.
Jenis keputihan terbagi menjadi dua, yaitu keputihan normal dan abnormal. Keputihan normal terjadi setiap bulan, sebelum atau sesudah menstruasi dan ketika masa subur dengan tekstur yang bening dan gak berbau.
Sedangkan keputihan abnormal ditandai dengan perubahan warna, tekstur, dan bau. Biasanya terjadi karena adanya infeksi jamur, virus, dan parasit.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut jenis warna keputihan dan artinya:
Warna keputihan yang bening merupakan jenis keputihan yang normal. Jika cairan bening dan elastis seperti lendir dan memiliki tekstur seperti putih telur menunjukkan bahwa wanita sedang ovulasi.
Keputihan yang jernih, atau juga bisa berwarna agak putih, adalah keputihan yang normal dan umum terjadi. Warna keputihan yang jernih ini biasanya terjadi selama ovulasi, saat hamil, atau saat sedang terangsang
Keputihan berwarna putih susu krem juga merupakan kondisi normal dan alami jika tidak disertai dengan tekstur dan aroma tertentu.
Merangkum dari Healthline, keputihan warna ini bisa terjadi karena pelumasan alami vagina. Meskipun keputihan ini merupakan hal yang wajar, tetapi kadang-kadang juga merupakan gejala infeksi jamur yang disebut 'Candida Albicans'.
Hal tersebut terjadi jika disertai gejala lain seperti berbau amis, gatal dan terbakar di sekitar vagina, sensasi terbakar ketika berhubungan seksual, kemerahan atau pembengkakan.
Keputihan dengan warna merah atau kecokelatan biasanya merupakan hasil pendarahan dalam periode menstruasi. Kamu mungkin juga mengalami sedikit keluarnya darah di antara periode yang disebut flek.
Jika masih dalam periode menstruasi, maka hal ini normal terjadi. Tetapi apabila kamu mengalami sepanjang bulan, hal ini bisa menjadi pertanda bagi masalah kesehatan seperti infeksi.
Adapun jika terjadi ketika sudah mengalami menopause atau tidak menstruasi selama setidaknya satu tahun, bisa menjadi tanda Kanker Endometrium.
Keputihan berwarna merah muda mulai dari rona merah yang sangat tipis hingga merah muda pekat merupakan tanda awal periode menstruasi dan menjadi ciri awal kehamilan.
Selain itu, iritasi setelah berhubungan seksual juga bisa menyebabkan keluarnya keputihan berwarna merah muda ini.
Meskipun terdengar masih normal, kondisi ini juga bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius dan menandakan bahwa ada semacam pendarahan yang terjadi.
Saat keputihan berwarna agak kuning, maka hal ini masih normal terjadi karena makanan atau suplemen yang kamu konsumsi.
Namun jika sudah berwarna kuning gelap atau hijau, terutama jika kental, tebal, atau disertai dengan bau yang tidak sedap, maka sudah tidak normal. Gejala lain yang mungkin menyertai keputihan dengan warna tersebut seperti gatal dan sensasi terbakar.
Jenis keputihan ini mungkin merupakan tanda bakteri atau penyakit menular seksual yaitu infeksi trikomoniasis, biasanya menyebar melalui hubungan seksual.
Jarang sekali keputihan berwarna abu-abu terjadi, maka hal ini sudah dipastikan tidak normal dan gak wajar. Warna tersebut merupakan tanda adanya bacterial vaginosis (BV) yang merupakan infeksi yang sangat umum pada wanita.
Gejala yang menyertai seperti gatal, rasa sakit, sensasi terbakar ketika buang air kecil, bau busuk yang kuat, tekstur berbusa, tekstur seperti keju cottage, kemerahan di sekitar vagina, atau pendarahan di luar siklus menstruasi.
Jika mengalami hal seperti itu, disarankan segera periksa ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena infeksi tersebut biasanya akan diobati dengan salep antibakteri atau antibiotik yang diminum.
Itulah jenis-jenis warna keputihan pada wanita yang perlu diperhatikan dan segera ditindaklanjuti jika ditemukan hal yang gak wajar ya, Beauty!