Menu

Peringati Pekan Imunisasi Dunia, Jangan Takut Vaksin untuk Lindungi Buah Hati ya, Moms!

09 Mei 2023 16:45 WIB

Imunisasi anak. (Hellosehat/Edited by HerStory)

HerStory, Depok —

Moms, dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia 2023, GSK berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan praktisi kesehatan terus melakukan berbagai upaya untuk mengedukasi masyarakat.

Tak hanya itu, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengejar ketertinggalan imunisasi lengkap untuk melindungi kesehatan Generasi Emas Indonesia.

Imunisasi berperan penting sebagai komponen dasar untuk perlindungan kesehatan. Di mana, imunisasi merupakan salah satu cara menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun. 

Sehingga imunisasi sangat bermanfaat, terutama bagi anak-anak untuk mecegah dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Namun, dalam tiga tahun terakhir sejak dunia terdampak pandemi Covid-19, pelaksanaan layanan imunisasi menghadapi tantangan.

Secara global, berdasarkan data WHO pada tahun 2021, sebanyak 25 juta anak tak mendapatkan imunisasi lengkap. Data ini 5,9 juta lebih banyak dari tahun 2019 dan merupakan jumlah tertinggi sejak tahun 2009.

Sementara di Indonesia, jumlah anak yang belum di imunisasi lengkap sejak 2017 hingga tahun 2021 adalah 1,525,936 anak. 

Untuk menekan jumlah ini di tahun 2022, pemerintah Indonesia telah melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Namum BIAN belum mencapai target, terutama provinsi yang berada di luar regional Jawa dan Bali. Di mana pencapaian di regional masih dibawah 35%. 

Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) mengatakan,

Imunisasi telah terbukti berperan penting dan efektif dalam meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah beragam penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Dengan semakin lengkap imunisasi yang diberikan pada anak, maka semakin baik pula perlindungan kesehatan anak dan tentunya juga akan berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan,"

Lebih lanjut Prof. Hartono mengatakan, kondisi pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, membuat sebagian orangtua menghadapi tantangan untuk memberikan imunisasi bagi anaknya.

"Padahal, jika banyak bayi dan balita yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap kelak dapat berpotensi terjadi wabah berbagai penyakit (PD3I) yang dapat berakibat buruk terhadap kesehatan anak dimasa depan," tutur Prof. Hartono.