Menu

Moms, Kenali Yuk Jenis dan Faktor Risiko Ibu Melahirkan Bayi Prematur, Salah Satunya Hamil Anak Kembar

11 Mei 2023 16:00 WIB

Bayi lahir secara prematur (Freepik/Mama's Choice)

HerStory, Jakarta —

Moms, bayi prematur adalah bayi yang lahir dini sebelum waktunya, bisa kurang dari 36 minggu hingga 25 minggu kehamilan.

Bayi prematur merupakan bayi yang tak memiliki waktu cukup untuk tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu, sebelum ia dilahirkan.

Sehingga bayi prematur memiliki risiko tinggi mengalami masalah kesehatan karena organ tubuhnya belum siap penuh lepas dari rahim ibu. Semakin dini bayi lahir, semakin besar kemungkinannya mengalami berbagai masalah kesehatan.

Mengutip Mayo Clinic, terdapat beberapa jenis bayi prematur berdasarkan usia kelahirannya, yaitu:

  • Prematur akir: Lahir antara 34 dan 36 minggu kehamilan.
  • Prematur sedang: Lahir antara 32 dan 34 minggu kehamilan.
  • Sangat prematur: Lahir pada usia kehamilan kurang dari 32 minggu.
  • Prematur ekstrem: Lahir pada atau sebelum 25 minggu kehamilan.

Penyebab spesifik kelahiran prematur sering kali tak jelas. Namun, ada faktor risiko yang diketahui dari kelahiran prematur, seperti:

  • Kehamilan kembar
  • Masalah dengan rahim, leher rahim, atau plasenta Terdapat penyakit kronis ibu hamil
  • Cedera fisik atau trauma.

Mengutip Mayo Clinic, bayi prematur memiliki ciri-ciri khusus dari fisik dan medis, yaitu:

  • Tubuh berukuran kecil, dengan kepala besar yang tak proporsional.
  • Fitur kepala lebih tajam atau kurang bulat dari pada bayi cukup bulan, karena kurangnya simpanan lemak.
  • Rambut halus (lanugo) menutupi sebagian besar tubuh.
  • Suhu tubuh rendah, terutama segera setelah lahir di ruang bersalin, karena kurangnya lemak tubuh yang disimpan.
  • Pernafasan yang sulit atau distres pernafasan.
  • Kurangnya refleks untuk mengisap dan menelan, menyebabkan ia kesulitan makan.

Macam masalah kesehatan potensial yang dapat dialami oleh bayi prematur meliputi:

  • Anemia: Ketika bayi tak memiliki cukup sel darah merah.
  • Apnea: Ketika bayi berhenti bernapas untuk waktu yang singkat, detak jantung mungkin lebih rendah, dan kulit bisa menjadi pucat atau biru.
  • Displasia bronkopulmoner dan sindrom gangguan pernapasan: Masalah dengan pernapasan
  • Hiperbilirubinemia: Ketika bayi memiliki kadar bilirubin yang tinggi, sehingga menyebabkan penyakit kuning dengan menguningnya kulit dan bagian putih mata.
  • Enterokolitis nekrotikans: Penyakit usus yang serius.
  • Patent ductus arteriosus: Masalah dengan jantung.
  • Retinopati prematuritas: Masalah dengan retina mata.
  • Infeksi sepsis: Bisa didapat bayi sebelum, selama, atau setelah lahir.

Bayi yang lahir lebih dini dan kecil cenderung memiliki lebih banyak masalah kesehatan daripada sebaliknya. Sehingga, mereka sering membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif neonatal (NICU).