Menu

Tak Hanya Kemoterapi, Kini Pasien Kanker Kolorektal dapat Melakukan Pengobatan dengan Personalised Medicine

26 Januari 2021 17:00 WIB

Kram perut (Alodokter)

HerStory, Bogor —

Saat ini terapi untuk pengobatan kanker sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tak hanya kemoterapi dan imunoterapi, kini telah ada personalised medicine yang memilliki tujuan memberikan ketahanan hidup yang lebih panjang bagi pasien kanker khususnya kanker kolorektal (KKR) yang telah mengalami penyebaran.

Personalised medicine atau pengobatan personal merupakan konsep yang didasari dengan mempelajari genotipe pasien sehingga mereka mendapatkan terapi atau pengobatan yang tepat untuk penyakitnya. Dokter akan melakukan uji genetik terlebih dahulu sebelum memberikan obat kepada pasien, dengan melakukan hal tersebut maka dokter bisa menentukan pengobatan mana yang cocok sehingga respon terhadap obat pun lebih baik. 

“Pengobatan kanker saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring dengan perkembangan dalam teknologi kedokteran baik dalam bidang diagnosis maupun pengobatan, akibatnya terjadi perubahan besar-besaran dalam diagnosis dan pengobatan kanker pada umumnya dan pengobatan kanker kolorektal pada khususnya." ungkap Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, selaku Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUIRSCM pada Virtual Media Briefing yang dilaksanakan pada Selasa (26/01/2021). 

Selain itu, beliau menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir kemoterapi bukan lah satu-satunya pengobatan yang diberikan kepada pasien kanker kolorektal stadium lanjut, akan tetapi ada obat-obatan lain yang dikelompokkan dalam terapi target sebagai tambahan pada kemoterapi yang diharapkan dapat memperpanjang ketahanan hidup pasien. 

Ada beberapa keuntungan yang akan dirasakan oleh pasien kanker kolorektal jika melakukan pengobatan dengan pendekatan personalised medicine, di antaranya adalah penyakit yang diderita dapat terdeteksi lebih dini, mendapatkan pengobatan yang tepat, mengurangi toksisitas, serta memaksimalkan potensi obat. 

Pada akhir presentasinya, dr. Ikhwan menyatakan bahwa personalised medicine dapat memberikan ketahanan hidup yang lebih panjang pada penderita kanker kolorektal stadium lanjut. Hanya saja, sampai saat ini obat-obatan yang diperlukan masih terlampau mahal dan belum bisa dijangkau oleh semua kalangan. Kendati demikian,  pengetahuan tentang hal ini perlu menjadi pengetahuan masyarakat agar mengerti perkembangan pengobatan kanker yang sudah semakin canggih, sehingga mereka tetap melakukan pengobatan dengan dokter dan tak berpaling ke yang bukan ahlinya.