Menu

Tiati, Bahaya Influenza Bagi Penderita Penyakit Jantung, Bisa Alami Radang Paru, Simak Penjelasannya Di Sini!

12 Mei 2023 11:45 WIB

Ilustrasi sedang divaksin influenza (Freepik/Alodokter)

HerStory, Jakarta —

Beauty, masih banyak di antara kita yang menganggap influenza atau flu merupakan jenis penyakit ringan, gak berbahaya, dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Sayangnya, hal tersebut gak sepenuhnya benar. Pasarnya, influenza merupakan penyakit yang bisa berbahaya lho, Beauty.

Terlebih bagi orang yang memiliki gangguan jantung dan komorbid lainnya. Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Sukamto Koesnoe, mengatakan bahwa ada dua teori yang menjelaskan hal ini.

Yang pertama, pada orang dengan gangguan jantung, flu berpotensi disertai dengan radang paru. Hal ini menyebabkan kebutuhan oksigen meningkat.

“Pada orang dengan penyakit jantung, influenza bisa disertai dengan radang paru dan sebagainya. Ini menyebabkan demand atau kebutuhan oksigen meningkat. Jadi, kalau kita sudah punya jantung koroner atau penyakit jantung kronis, supply oksigen di pembuluh darah menurun,” jelas Sukamto di acara Conference Kalventis Vaccine Summit di RSUD Pasar Minggu, Senin (8/5/2023).

Umumnya, saat stres, demam, dan flu, kebutuhan oksigen otot jantung akan meningkat. Sedangkan, supply justru menurun dan gak bisa memenuhi kebutuhannya.

Teori yang kedua adalah infalmasi atau radang yang disebabkan oleh virus influenza menyebabkan otot-otot jantung menjadi rusak. Tak hanya jantung, bahaya influenza juga mengintai orang yang mengalami stroke.



Jika orang stroke mengalami influenza atau pneumonia, maka akan mudah terjadi stroke berulang. Bahkan para ahli jantung di seluruh dunia merekomendasikan melakukan vaksinasi influenza secara rutin.

American Heart Association (AHA) dan perkumpulan dokter jantung di Amerika menempatkan vaksinasi influenza sejajar dengan obat rutin yang harus diminum dengan orang sakit jantung koroner. Ini dilakukan agar gak terjadi serangan kembali.

“Setelah diteliti, angka kejadian serangan jantung berulang pada orang dengan jantung koroner yang divaksin influenza lebih rendah pada orang yang tidak divaksin,” ungkap Sukamto.

Vaksinasi influenza dianjurkan untuk semua orang dewasa yang bisa dilakukan setiap satu kali setahun.

Sukamto mengungkap alasan vaksinasi harus dilakukan setiap tahun adalah untuk menyesuaikan strain siklus influenza yang beredar di dunia.

“Bukan karena kekebalannya turun, tetapi menyesuaikan dengan strain siklus yang beredar di dunia,” jelasnya. 

Setiap tahun, World Health Organization (WHO) merilis strain virus-virus yang beredar di dunia, dibagi dua di bagian utara dan selatan dunia.



WHO memilih empat strain virus yang direkomendasikan untuk dibuatkan vaksinnya. Virus influenza merupakan sangat pandai bermutasi dan terus berubah-ubah, layaknya COVID-19.

Vaksinasi mungkin lebih identik dengan anak-anak. Hal ini terjadi karena vaksinasi dewasa di Indonesia baru berkembang akhir-akhir ini, 30 tahun setelah berjalannya vaksinasi anak.

“Memang vaksinasi dewasa ini berkembang belakangan. Kita belajar dari program vaksinasi anak di Indonesia kita tahu di pelopori terlebih dahulu oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),” tutup Sukamto.