Menu

Sering Disepelekan, Pegal-pegal Ternyata Bisa Jadi Tanda Penyakit Lupus, Begini Kata Dokter!

12 Mei 2023 16:00 WIB

Ilustrasi wanita meraskan pegal-pegal usai perjalanan mudik. (Halodoc/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Aktivitas sehari-hari, seperti bekerja atau seharian di depan laptop bisa menyebabkan pegal linu yang menjadi keluhan banyak generasi muda.

Dilansir dari Viva.co, pegal linu atau yang kerap disebut nyeri otot terjadi karena ketegangan dan kekakuan otot.

Menurut spesialis rehab medik, dr Natalia Loekito menyebut, bahwa pegal bisa terjadi akibat kekurangan gerak yang menyebabkan sirkulasi darah tak lancar, atau pun karena penggunaan otot berulang yang menyebabkan cedera.

“Kalau kebanyakan gerak otot berulang atau berlebih bisa sebabkan cedera jadi pegal-pegal. Kalau kurang gerak juga bisa sebabkan pegal-pegal karena kita tidak aktif bergerak sebabkan sirkulasi darah tidak lancar. Kita sebagai manusia diciptakan untuk bergerak dinamis, baiknya sebenarnya semuanya pas tidak berlebihan atau kekurangan,” jelas Natalia.

Selain itu, siapa sangka jika pegal bisa menjadi penyebab penyakit serius, seperti penyakit autoimun atau lupus.

“Ada beberapa kasus kalau sakit otot yang bisa menjadi bahaya. Beberapa kondisi misalnya nyeri yang lama dan berulang, misalnya sebulan sekali sakit. Kalau bisa saja karena pekerjaan, posisinya salah tapi ditakutkan ada kelainan bukan Cuma di otot tapi bisa di sendi, syaraf atau tulang penyakit. Atau bisa jadi penyakit sistemik, autoimun seperti lupus,” jelas dia.

Salah satu ciri dari nyari otot yang diakibatkan karena penyakit serius adalah memburuknya kondisi meski sudah melakukan rangkaian pengobatan, hingga berujung pada tak bisa menggerakan anggota tubuh.

“Nyeri tidak membaik 2-3 hari padahal kita sudah istirahat, sudah pijat semakin memburuk. Sakit nyeri sekali sampai tidak bisa menggerakan anggota tubuh. Mulai baal kesemutan, itu bisa jadi tanda saraf bermasalah, sama kalau disertai demam,” pungkas Nathalia.