Menu

Jadi Penyakit yang Berbahaya, Yuk Cegah Kanker Serviks dengan Vaksin HPV, Begini Penjelasan Ahli, Simak Beauty!

15 Mei 2023 16:45 WIB

Vaksin kanker serviks. (iStockphoto/CatLane)

HerStory, Jakarta —

Saat ini kanker serviks masih menjadi urutan kedua penyakit yang berbahaya dan berujung pada kematian. Hal ini lantaran kurang pekanya pasien terhadap gejala yang dirasakan.

Namun gak perlu khawatir, karena kanker serviks bisa dicegah jika dilakukan sejak dini, salah satunya ialah mendapatkan vaksin HPV Gardasil 9.

Virus HPV adalah virus yang menyebabkan kanker serviks, sehingga dengan mendapatkan vaksin tersebut sejak dini hingga berusia 26 tahun, Beauty bisa mencegah risiko untuk terkena kanker serviks di masa depan.

Lalu bagaimana bagi Beauty yang berusia 27 hingga 45 tahun ke atas?

Tenang, Beauty tetap bisa mendapatkan vaksin setelah berkonsultasi dengan dokter. Meski lebih dari 100 virus HPV yang dapat menginfeksi tubuh kita, hanya beberapa yang bisa menginfeksi dan menyebabkan kanker serviks.

Melalui vaksin HPV Gardasil 9, Beauty bisa mendapatkan vaksin untuk melawan virus HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58. Vaksin HPV Gardasil 9 dapat mencegah kanker serviks hingga 90%.

Gak hanya untuk wanita, vaksin HPV juga bisa digunakan oleh pria dalam mencegah kanker penis. Pasalnya, kanker penis juga disebabkan oleh virus HPV yang juga merupakan penyebab dari kanker serviks.

Selain itu, vaksin HPV juga efektif dalam mencegah penyakit lainnya seperti kanker vulva, kanker tenggorokan, serta kutil di kelamin.

Pencegahan Kanker Serviks dengan Co-Testing Pap Smear

dr. Hendrik Sutopo, M. Biomed, Sp.OG dari RSIA Grand Family juga menjelaskan,"kini kanker serviks sudah bisa ditangani dan cegah dengan baik. Selain dengan mendapatkan vaksin HPV, kanker serviks juga bisa dideteksi secara dini melalui pemeriksaan co-testing pap smear".

Di mana co-testing pap smear merupakan versi terbaru dari pemeriksaan pap smear konvensional yang dapat memberikan hasil lebih akurat dan sudah banyak digunakan di negara maju.

Co-testing pap smear adalah bentuk baru dari pemeriksaan yang menggabungkan pemeriksaan pap smear dan tes DNA HPV.

Dengan tes DNA HPV, Beauty bisa mendeteksi adanya keberadaan virus HPV di dalam tubuh, sedangkan pemeriksaan pap smear akan mendeteksi apakah adanya sel-sel abnormal di dalam rahim yang bisa berkembang menjadi sel kanker.

Metode co-testing pap smear dapat membantu dokter untuk mendeteksi kanker stadium awal lebih dari tes pap smear saja.

Metode pengobatan kanker kini juga telah bervariasi mulai dari operasi pengangkatan, radioterapi, kemoterapi, hingga terapi sinar proton.

Di mana sinar proton merupakan terobosan baru dalam pengobatan kanker yang saat ini belum banyak tersedia di banyak negara, terutama di daerah Asia Tenggara, namun tersedia di rumah sakit Eka Hospital.