Menu

Waspada Penyebaran Hepatitis B pada Anak, Yuk Cegah Penularannya!

19 Mei 2023 09:20 WIB

Ilustrasi anak terkena Hepatitis B (Foto/Ipoel)

HerStory, Depok —

Moms, belakangan para orang tua khawatir dengan meningkatnya penularan penyakit hepatitis B pada anak. Hepatitis B adalah penyakit pada organ hati yang ditularkan lewat kontak dengan cairan tubuh penderitanya.

Dilansir dari laman Kemkes, penularan Hepatitis B dari ibu hamil kepada bayinya jadi penyebab terbesar penyakit Hepatitis B di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan Indonesia termasuk dalam 20 negara dengan kasus Hepatitis terbanyak di dunia.

Menurut data Kemenkes, sebanyak 7,1 persen atau 18 juta masyarakat indonesia terinfeksi Hepatitis B. Dari jumlah tersebut 50 persen diantaranya berisiko menjadi kronis dan 900.000 dapat menjadi kanker hati.

Bahkan, Hepatitis B menjadi empat besar penyebab kematian di Indonesia, dengan perkiraan kematian setiap tahunnya sebesar 51.100 kematian.

Sebanyak 50.744 ibu hamil positif hepatitis B pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 35.757 bayi lahir dari ibu yang positif hepatitis B.

Meski sebagian besarnya sudah mendapatkan imunisasi Hb0 dan HBg kurang dari 24 jam. Namun masih didapati 135 bayi positif Hepatitis B pada usia 9-12 bulan.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril, menyampaikan penularan kasus didominasi oleh penularan langsung dari Ibu ke anak.

Penularan Hepatitis B dari secara vertikal Ibu ke anak menyumbang sebesar 90-95i seluruh sumber penularan lainnya,” ujar dr. Syahril dikutip dari kemkes.go.id.

dr. Mohammad Syahril mengatakan belum ada pengobatan yang efektif, lebih baik melakukan pencegahan dengan memutus alur penularan.

Pemberian vaksin Hepatitis B secara lengkap dan tepat dapat menurunkan prevalensi Hepatitis B. Tetapi masih terdapat permasalahan yang harus dihadapi yaitu risiko untuk menjadi sirosis dan hepatoma serta belum ada pengobatan yang efektif,” terang dr. Syahril.

Khusus untuk Hepatitis B, dilakukan deteksi dini Hepatitis B yang terintegrasi dengan pemeriksaan HIV dan Sifilis untuk minimal 80 persen ibu hamil (atau disebut juga dengan Triple Eliminasi).

Tujuannya untuk memutus atau mencegah penularan secara vertikal dari ibu ke anak. Pemberian imunisasi Hepatitis B tiga dosis pada bayi juga masuk ke dalam program imunisasi nasional untuk mengurangi insiden.

Pemberian HB0 kurang dari 24 jam untuk mengurangi transmisi dari ibu ke bayi. Selain itu, juga dilakukan pemberian HBIg pada bayi lahir dari ibu reaktif HBsAg, dan pemberian Tenofovir pada bumil dengan viral load tinggi.

Deteksi dini juga harus dilakukan bagi kelompok berisiko seperti pengguna jarum suntik (penasun) dan eks penasun, ODHIV, pasien hemodialisa, populasi kunci seperti WBP, PS, dan LSL, riwayat transfusi, riwayat tato, tindik dan penggunaan alat medis nggak steril harus dilakukan untuk memutus penularan.

Oleh karena itu, dr. Syahril mengimbau masyarakat Indonesia untuk menghindari praktek seks berisiko, sebab penularan Hepatitis melalui cairan tubuh termasuk dari air mani dan air liur.

Contohnya melakukan ciuman sampai terjadi perlukaan dapat menularkan virus Hepatitis. Jangan lupa untuk menggunakan pengaman agar terhindar dari hal-hal yang dapat beresiko penularan untuk kesehatan dan pertumbuhan anak.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah