Menu

Jadi Mimpi Buruk Para Moms, Keguguran yang Berulang Kali Bisa Jadi Karena Faktor Berikut, Simak Penjelasan Ahli!

19 Mei 2023 18:45 WIB

Ilustrasi ibu hamil mengalami keguguran (SHUTTERSTOCK/KIEFERPIX)

HerStory, Jakarta —

Keguguran merupakan mimpi buruk bagi semua pasangan suami istri yang ingin memiliki anak. Tentunya hal ini merupakan masalah yang gak ingin semua wanita rasakan. 

Selain kesedihan mendalam harus menerima kehilangan calon buah hati, keguguran juga meninggalkan rasa sakit fisik ya, Moms. Gak cuma sekali, masih ada beberapa kasus keguguran berulang. 

Lantas apasih penyebab dari keguguran berulang? Nah, sebelum mengetahui secara lengkap apa itu penyebabnya, cuss simak dulu penyebab dari keguguran.  

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Kanadi Sumapraja mengungkapkan, keguguran merupakan kehamilan yang terhenti akibat gak berkembangnya janin atau matinya janin. 

“Atau keluarnya hasil pembuahan secara spontan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram disebut keguguran,” ungkap Dokter Kanadi, dalam keterangan tertulis diterima HerStory, Jumat (19/5/2023). 

Umumnya, keguguran ditandai dengan keluarnya darah dan rasa mulas, diikuti pembukaan mulut rahim. Nah, suatu keguguran disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut. 

“Namun demikian, apabila seseorang sudah mengalami keguguran sebanyak dua kali berturut-turut, ada baiknya tidak menunggu untuk kejadian yang ketiga, dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi,” tutur Dokter Kanadi. 

Dokter Kanadi menjelaskan, normalnya, sekitar 1 dari 6 pasangan (sekitar 15 persen) akan mengalami keguguran. Meski demikian, kejadian keguguran berulang bukanlah sebuah fenomena yang normal. 

“Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut. Namun sayangnya, hampir 70 persen kasus keguguran berulang tidak diketahui penyebabnya,” ucapnya. 

Adapun faktor penyebab keguguran berulang salah satunya kelainan kromosom atau genetik. Nah Moms, hal ini mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin yang memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini. 

“Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur. Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat. Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu,” papar Dokter Kanadi. 

Menurut Dokter Kanadi, kelainan pada sisi ibu umumnya mengakibatkan terjadinya keguguran berulang di usia kehamilan yang lebih lanjut. 

“Kondisi yang mengakibatkan rahim sulit mempertahankan kehamilan, seperti adanya tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya keguguran,” ujarnya. 

Gak cuma itu, terdapat pula gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun. Perlu dipahami Moms, kondisi ini berpotensi mengganggu proses tubuh memelihara kehamilan sehingga berakibat pada keguguran.

Selain itu, Dokter Kanadi juga memaparkan, pengaruh pola gaya hidup berpotensi memicu terjadinya gangguan metabolik seperti peningkatan berat badan berlebih. 

Kendati demikian, kondisi keguguran berulang tak berarti Moms gak bisa memiliki keturunan. Ada sejumlah perawatan yang bisa meningkatkan tercapainya kehamilan. 

“Namun, bukan berarti wanita yang mengalami keguguran berulang gak dapat memiliki keturunan. Perawatan dan dukungan intensif dapat meningkatkan kesempatan untuk tercapainya kehamilan yang sukses,” tegasnya. 

Nah, jika mengalami keguguran, Dokter Kanadi menganjurkan para Moms segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis obstetri.  

“Hal ini penting untuk menentukan prioritas jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Mencari penyebab kejadian keguguran berulang pada dasarnya tidak mudah. Saat ini, melakukan pemeriksaan kromosom pada jaringan yang berasal dari keguguran belum menjadi pemeriksaan yang rutin dilakukan,” katanya.