Menu

Waspada! Sering Keguguran? Bisa Jadi Ini Biang Keroknya Lho! Catat Baik-baik Moms

22 Mei 2023 06:20 WIB

Ilustrasi ibu hamil yang mengalami keluhan tanda keguguran. (Freepik/senivpetro)

HerStory, Jakarta —

Banyak yang memandang kelengkapan rumah tangga dari kehadiran sang buah hati. Namun sayangnya, gak semua orang bisa dengan mudah memiliki anak.

Ada pasangan yang harus mengalami keguguran berkali-kali bahkan melakukan promil agar bisa mendapatkan keturunan.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi Dr. dr. Kanadi Sumapraja, Sp.OG mengatakan seseorang dikatakan keguguran jika janin tak berkembang, mati janin, keluarnya hasil pembuahan sebelum usia janin menginjak 20 minggu, atau berat janin kurang dari 500 gram.

"Keguguran ditandai dengan keluarnya darah, rasa mulas, dan diikuti dengan pembukaan mulut rahim. Suatu keguguran disebut keguguran berulang jika telah terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut," ujar Dr. Kanadi melalui dilansir dari laman sindikasi konten suara.com, Senin (22/5/2023).

Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah IVF Centre ini mengingatkan tak perlu menunggu hingga tiga kali keguguran berturut-turut untuk memeriksakan diri ke dokter, karena jika sudah dua kali keguguran wajib lakukan pengecekan.

"Keguguran berulang bukanlah merupakan sebuah fenomena yang normal. Kemungkinan terjadinya keguguran ulang dapat meningkat dua kali lipat setelah terjadi keguguran dua kali berturut-turut," jelas Dr. Kanadi.

Ia menambahkan meski hampir 70 persen penyebabnya tak diketahui, tapi ada beberapa faktor risiko yang jadi sebab keguguran berulang yakni sebagai berikut:

1. Kelainan Genetik

Kelainan kromosom atau genetik mengakibatkan terjadinya gangguan perkembangan janin hingga kematian janin yang memicu terjadinya keguguran berulang, terutama di kehamilan usia dini. Kromosom janin disumbangkan oleh sperma dan sel telur.

"Kualitas sperma dapat dipengaruhi oleh kebiasaan merokok atau pajanan suhu panas pada buah zakar akibat sering menggunakan pakaian yang ketat. Sementara kualitas sel telur lebih banyak dipengaruhi oleh faktor usia ibu," ungkap Dr. Kanadi.

2. Kelainan Ibu

Kondisi yang mengakibatkan rahim sulit mempertahankan kehamilan, seperti adanya tumor dinding rahim, atau kelemahan mulut rahim dapat mengakibatkan terjadinya keguguran.

"Gangguan pembekuan darah, gangguan metabolik, gangguan produksi hormon reproduksi, infeksi, serta penyakit autoimun pada ibu berpotensi mengganggu proses tubuh ibu untuk memelihara kehamilan, yang berakibat pada keguguran," tutup Dr. Kanadi.