Menu

Satu Set Perhiasan Dicuri ART, Roro Fitria Umbar Kerugiannya: Nominalnya Cukup Besar, Bisa Beli Mobil!

26 Mei 2023 08:50 WIB

Roro Fitria (Instagram/roro.fitia1989)

HerStory, Jakarta —

Kabar tak menyenangkan datang dari Roro Fitria, hal itu karena dirinya mengaku jadi korban pencurian satu set perhiasan yang dilakukan oleh Asisten Rumah Tangga (ART) sendiri.

Dirinya pun sudah melaporkan masalah tersebut pada Polda Metro Jaya, pada Kamis (25/5/2023).

"Ini memang harus Nyai tindaklanjuti ya bersama tim lawyer Nyai dan sahabat Nyai sebagai saksi, Novita, bahwasanya telah terjadi tindak pidana pencurian diduga keras dilakukan oleh ART Nyai dimana yang diambil berupa perhiasan satu set," tutur Roro Fitria di Polda Metro Jaya, Kamis (25/5/2023) mengutip Okezone.

Sementara itu, untuk kerugiannya sendiri, Roro Fitria mengaku jumlahnya sangat besar. Jika ditotalkan menurutnya bisa membeli mobil.

"Nyai nggak mau nominalnya cuma cukup besar lah ya. Bisa beli mobil satu lah. Iya (ratusan juta)," bebernya.

Sementara itu, untuk kronologinya sendiri, wanita berumur 33 tahun itu menceritakan bagaimana ART-nya mendadak minta pulang meski dirinya sudah menahannya.

"Jadi di tanggal 13 Mei ART itu tiba-tiba mendadak minta izin pulang, kan saya kaget ya, seharusnya kalau minta izin pulang itu ada spare waktu, entah dua minggu atau tiga minggu atau sebulan jadi supaya Nyai bisa cari ART yang baru," jelasnya.

"Tapi dia ngotot pulang. Setelah Nyai suruh tunggu dulu, dia nyari alasan lagi, mau tidur siang katanya kepalanya nggak enak," sambung Roro Fitria.

Selanjutnya, Roro Fitria pun mengaku mendengar suara kunci jatuh yang ternyata dilakukan oleh ART tersebut.

"Terus pas sore-sore itu kok ada kunci jatuh. Ternyata sama dia dikunci dari depan dimasukin dari kolong, jadi agak ngeri ya," tutur Roro Fitria.

Tak menyangka akan jadi korban pencurian dari ART yang baru bekerja selama delapan bulan dengannya, Roro Fitria pun meminta agar selalu waspada terhadap sikap ART.

"Saya berdiri disini bukan untuk kepentingan pribadi tapi juga kepentingan siapapun yang akan jadi majikan dia. Jangan sampai merajalela sifat mengambil atau klepto, karena nominalnya juga lumayan," tutupnya.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah