Menu

Kenali Gejala dan Risiko Hipotiroid, Bisa Sebabkan Kemandulan!

26 Mei 2023 18:15 WIB

Ilustrasi wanita yang mendapatkan hasil test pack negatif. (Indiatoday.in/Edited by HerStory)

HerStory, Depok —

Tiroid merupakan kelenjar penting dalam tubuh manusia yang berperan mengatur metabolisme dan kesehatan tubuh. Hormon tiroid sangat diperlukan untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat dan membuat otak, jantung, otot, serta organ lainnya bekerja.

Namun, gangguan tiroid dapat menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius. Salah satunya bisa meningkatkan masalah infertilitas. Sayangnya, banyak masyarakat yang nggak sadar dirinya mengalami penyakit dengan hormon tiroid. 

Banyak yang nggak punya anak karena gangguan tiroid,” ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Ulul Albab dalam acara Kolaborasi Tingkatkan Skrining dan Diagnosis Gangguan Tiroid di Indonesia yang digelar Merck, Kamis (25/5/2023).

Lantas apa yang dimaksud dengan hipotiroid?

Hipotiroid adalah gangguan tiroid yang terjadi akibat berkurangnya aktivitas kelenjar tiroid memproduksi hormon. Di mana hipotiroid dapat berdampak pada melambatnya metabolisme dan pertumbuhan tubuh.

Data terbaru tahun 2022 menunjukkan, prevalensi hipotiroid mencapai 12,4 juta orang dengan tingkat penanganan masih sangat rendah yaitu 1,9 persen.

Namun, dr Ulul mengingatkan risiko kemandulan tak hanya karena ada gangguan tiroid semata, tetapi ada masalah pada tiroid. Maka disarankan untuk segera melakukan skrining, dikontrol dengan pengobatan, mengubah gaya hidup lebih sehat sedini mungkin.

"Dalam kondisi ada gangguan tiroid dan tiroid sudah diobati dan akhirnya normal, maka kesuburannya kembali normal,” tutur dr Ulul.

Di kesempatan yang sama dr Agustina Puspitasari, Ketua Bidang Penyakit Tidak Menular PB IDI, menerangkan risiko kemandulan atau infertilitas terjadi karena hormon tiroid mempengaruhi hormon estrogen yang mempengaruhi kesuburan pada wanita.

Dia kan hormonal, jadi akan pengaruh ke hormon lainnya, termasuk mempengaruhi kesuburan,” jelas dr Agustina.

Selain memengaruhi kesuburan, hipotiroid juga bisa diturunkan dari ibu ke anaknya, disebut sebagai hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir. Di mana kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius serta disabilitas intelektual.

Ditambahkan dr Agustina, hipotiroid juga menyebabkan cacat lahir, masalah pada hati, hingga masalah kesehatan jiwa.

Dari bayi ada disabilitas intelektual, menjadi generasi yang tidak produktif. Kalau tidak dikendalikan, kita tidak dapat hal positif dari bonus demografi,” ucap dr Agustina.

Penyakit tiroid dapat terjadi pada siapa saja dan di segala usia. Namun, ada beberapa faktor yng membuat seseorang berisiko menderita penyakit tiroid.

Umumnya hormon tiroid lebih banyak dialami oleh wanita, khususnya wanita berusia di atas 60 tahun dan memiliki keluarga dengan riwayat penyakit tiroid, menjadi salah satu faktor risikonya.

Selain itu, juga pada seseorang memiliki riwayat penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit autoimun, pernah menjalani pengobatan dengan iodium radioaktif, menjalani operasi tiroid, dan pernah menjalani radioterapi pada dada.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah