Menu

Psikolog Ungkap Penyebab Speech Delay, Salah Satunya Moms yang Malas Ajak Anak Ngobrol Sejak Dalam Kandungan, Yuk Mulai Pahami!

30 Mei 2023 16:00 WIB

Ilustrasi ibu menstimulasi anaknya yang telat bicara. (Freepik/gpoinstudio)

HerStory, Jakarta —

Memiliki anak merupakan tantangan besar bagi para Moms. Sebab, gak semua anak dapat tumbuh dengan baik tanpa keluhan selama masa perkembangannya. 

Salah satu gangguan tumbuh kembang anak yang kerap terjadi adalah speech delay. Sebagai informasi, speech delay merupakan gangguan kesehatan bayi dan anak-anak mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa. 

Psikolog Keluarga dan Anak, Samanta Elsener mengungkapkan, ada banyak penyebab speech delay, salah satunya kurangnya komunikasi orangtua, terutama Moms kepada bayi sejak dalam kandungan. 

“Banyak kasus orangtua konsultasi anaknya speech delay padahal sudah dilatih membaca untuk membantu stimulasi. Tapi setelah dicari tahu, ternyata sejak dalam kandungan anaknya gak pernah diajak ngomong, dan gak pernah diajak membaca,” tutur Samanta, saat ditemui HerStory di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (30/5/2023). 

Sebab itu, Samanta menyarankan para Moms untuk membiasakan berbagai aktivitas yang dapat menstimulasi anak sejak dalam kandungan. 

“Sejak dari dalam kandungan, Moms perlu membiasakan kebisaan baik untuk membacakan buku pada malam hari sebelum tidur atau pagi hari. Itu dapat membantu untuk stimulasi anak,” kata Samanta.

Menurut Samanta, bukan cuma mendengarkan lagu, sejak dalam kandungan Moms harus ajak ngobrol bayi, supaya mengenal suara ibunya. 

“Menurut penelitian 10 tahun terakhir, ketika orangtua terutama Moms memberikan stimulasi sejak dalam kandungan, itu mempercepat dan memperkuat otak anak untuk berbahasa lain selain mother tongue,” ucap Samanta. 

Kendati demikian, Moms harus menghindari menggunakan bahasa yang dicampur dalam satu kalimat. Sebab, hal tersebut akan berpengaruh pada kemampuan fokus anak. 

“Tapi, Moms baiknya menghindari mengucap bahasa campur, seperti ‘aku mau eat’. Baiknya ucapkan ‘i want to eat’ atau ‘aku mau makan’. Itu lebih baik untuk melatih fokus anak,” tutup Samanta. 

Artikel Pilihan