Rokok Elektrik atau Vape. (Pixabay/Tr?n Ti?n L?c ??)
Beauty, belakangan banyak anak muda yang beralih ke rokok elektrik yang dianggap sebagai alternatif pengganti rokok tembakau.
Banyak yang mengira rokok elektrik lebih sedikit menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Sayangnya hal tersebut tak sepenuhnya benar.
Pasalnya, asap rokok elektrik yang terhirup oleh anak-anak dapat menimbulkan berbagai penyakit. Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis anak sub spesialis pulmonologi respirologi, dr. Dimas Dwi Saputro spA.
Anak-anak yang tak sengaja menghirup asap rokok elektrik bisa menganggu regulasi atau respons imun dari epitol saluran nafas atas.
"Rokok elektrik bisa menganggu respons imun dari epitel yang ada di hidung atau saluran napas atas. Sehingga bisa membuat terganggu menghalau menangkap kuman yang masuk saluran napas kita," ungkap dr. Dimas pada media briefing virtual, Selasa (30/5/2023).
Sehingga kalau terkena hidung, epitel terganggu dan membuat hidung sering pilek. Terlebih memiliki riwayat alergi, akan sering kambuh.
"Misalnya sampai tenggorokan, akan terjadi laringitis (peradangan kotak suara) sering batuk-batuk. Masuk ke dalam lagi berdampak pada trakea. Akibatnya timbul banyak lendir dan dahak," ungkap dr. Dimas.
Selain itu, situasi ini diperparah dengan dahak yang kering dan memacu batuk hingga timbul seperti bronkitis.
"Padahal anaknya batuk pilek biasa, tapi rokok elektrik ini (anak) jadi bronkitis. Sampai ke ujung, bawah, maka terjadi penyempitan, memicu peradangan timbul asma," tambah dr. Dimas.
Penyempitan pipa kecil dekat paru paru, dapat memicu serangan asma. Ditambah ukuran partikel aerosol elektrik yang berada di bawah satu mikron dapat memicu penyakit lain.
"Kalau partikel itu masuk saluran nafas kita langsung masuk ke dalam alvaeoli. Alvaeoli itu tokoh utama pertukaran gas ditubuh. Kalau terganggu, adalah pertukaran gas terganggu," tutur dr. Dimas.
Aeresol dari rokok elektrik yang merupakan benda asing, nantinya akan ditangkap makrofag. Di mana makrofag yang tidak berjalan sempurna, malah memudahkan virus lain masuk.
"Harusnya makrofag menangkap virus atau bakteri. Karena menangkap aerosol, kerja tidak maksimal. Anak yang mungkin terinfeksi batuk pilek biasa, bisa semakin parah. Sampai saluran napas bawah, maka jadi radang paru atau pneumonia," tutup dr. Dimas.