Menu

Waspada! 10 Provinsi Ini Jadi Penyumbang Kasus Raja Singa atau Sifilis di Indonesia, Jangan Syok Lihat Nomor 2!

12 Juni 2023 12:35 WIB

Gejala Sifilis (Freepik/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Baru-baru ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merilis daftar 10 provinsi tertinggi yang mendapatkan kasus penyakit kelamin sifilis di tahun 2022.

Seperti yang diketahui, sifilis atau yang lebih dikenal dengan raja singa adalah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri karena adanya penyimpangan aktivitas seksual.

Menurut Kemenkes, kasus penyakit sifilis di Indonesia tahun 2022 meningkat sebesar 70 persen lebih tinggi dari tahun 2018 yaitu menjadi 20.783 kasus.

Kenaikan rata-rata sebanyak 17 ribu hingga 20 ribu kasus setiap tahunnya.

Dilansir dari situs databoks melalui sindikasi konten Suara.com, urutan pertama penyakit sifilis ditempati oleh Provinsi Papua sebanyak 3.864 kasus. Sebanyak 2.373 orang telah menjalani pengobatan.

Jawa Barat ternyata menempati peringkat kedua nasional kasus raja singa ini.

Jumlah kasus raja singa di Jawa Barat sebanyak 3.186 kasus positif sifilis atau raja singa.

Dari angkat tersebut baru 1500 orang yang menjalani pengobatan.

Peringkat selanjutnya masing-masing ditempati oleh DKI Jakarta 1897 kasus, Papua Barat 1816, Bali 1300, Banten 1145, Jawa Timur 1003, Sumatera Utara 770, Jawa Tengah 708, dan Provinsi Maluku 594 kasus.

Dari kasus sifilis tersebut sebanyak 63 persen didominasi oleh kelompok usia 25-49 tahun, kelompok 20-24 sebanyak 23 persen, dan usia 15-19 tahun sebanyak 6 persen.

Juru bicara Kemenkes, dr Muhammad Syahril seperti dikutip situs kemenkes.go.id menyatakan presentase pengobatan penyakir sifilis masih rendah.

"Rendahnya pengobatan karena adanya stigma dan rasa malu," ujar dr Syahril.

Sementara dalam kesempatan lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespon data kasus sifilis di Jawa  Barat.

Menurutnya upaya tindakan pencegahan dini di masyarakat sampai tingkat kecamatan dan screening ibu hamil

Selain itu, pria yang akrab dipanggil Kang  Emil ini meminta masyarakat Jawa Barat khususnya untuk meningkatkan pola hidup sehat dengan mengurangi interaksi yang mendorong menyebarkan penyakit kelamin tersebut.

Artikel Pilihan