Menu

Banyak Mitos yang Mengancam Kesehatan, Berikut Fakta Menstruasi yang Wajib Kamu Ketahui, Salah Satunya Gak Boleh Keramas!

12 Juni 2023 17:40 WIB

Ilustrasi wanita saat merasakan nyeri menstruasi. (Freepik/wayhomestudio)

HerStory, Jakarta —

Beauty, ada banyak mitos yang beredar mengenai menstruasi di kalangan masyarakat Indonesia. Inilah yang menjadi tantangan besar dalam memberikan edukasi seputar menstruasi yang seharusnya diketahui oleh semua pihak.

Melihat pentingnya edukasi seputar menstruasi, Bayer sebagai perusahaan global di bidang kesehatan dan pertanian berkomitmen untuk meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi wanita.

Hal ini diwujudkan melalui program ‘Bicara Kontrasepsi’, Beauty. Menstruasi adalah siklus alami yang wanita di dunia, namun seringkali masih terdapat pemahaman yang keliru tentang hal ini.

Untuk itu, Bayer melalui program ‘Bicara Kontrasepsi’ berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan organ reproduksi wanita. 

Melalui program ini, Bayer berharap dapat meningkatkan pemahaman tentang pentingnya mengetahui siklus menstruasi, penggunaan kontrasepsi yang tepat, serta perawatan kesehatan reproduksi yang baik.

Menurut penelitian UNICEF Indonesia, 25 persen remaja putri gak pernah membicarakan menstruasi dengan siapa pun sebelum mengalami menstruasi pertama.

Sebanyak 17 persen diantaranya gak menyadari bahwa menstruasi adalah tanda fisik dari masa pubertas. Diskusi mengenai menstruasi kerap dianggap gak sopan, memalukan, bahkan diiringi dengan mitos.

Bahkan terdapat sejumlah mitos seputar menstruasi yang bertentangan dengan dengan fakta kesehatan, seperti larangan mencuci rambut dan memotong kuku saat menstruasi.

Padahal menjaga kebersihan tubuh tetap penting bagi wanita yang sedang menstruasi. Kesadaran dan edukasi seputar menstruasi sangat penting bukan hanya sebagai pemenuhan hak kesehatan reproduksi wanita.

Tetapi juga untuk melindungi mereka dari risiko penyakit yang mungkin timbul. 

Siklus alami ini merupakan proses alami di mana dinding rahim wanita yang gak dibuahi akan meluruh. Setiap wanita dapat memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda, termasuk dalam hal siklus, durasi, dan gejala yang dirasakan saat haid.

Secara ideal, siklus menstruasi berlangsung setiap 24 hingga 38 hari 3, dengan durasi menstruasi antara 2 hingga 8 hari dan jumlah darah yang dikeluarkan sekitar 30ml.

Yakni 4 atau sekitar 6 pembalut ukuran normal yang direndam, dimana 1 pembalut berukuran normal dapat menampung 5ml darah.

Menstruasi dianggap gak normal jika siklusnya lebih pendek dari 24 hari atau lebih panjang dari 38 hari, berlangsung lebih dari 8 hari, atau jika jumlah darah yang dikeluarkan melebihi 60 ml per hari.

Oleh karena itu, mitos yang menyatakan bahwa darah menstruasi yang keluar terlalu banyak adalah hal yang normal sangatlah berbahaya, karena jika diabaikan dapat menimbulkan risiko anemia.

Dalam menjaga kestabilan siklus menstruasi, kamu dapat mengonsumsi pil kontrasepsi atau pil KB, Beauty. Salah satunya adalah pil KB yang mengandung Drospirenon telah terbukti dapat membantu dalam meregulasi kadar hormon.

Selain manfaat tersebut, pil KB kombinasi yang mengandung Drospirenon juga memberikan sejumlah manfaat kesehatan lainnya. 

"Pil kontrasepsi yang mengandung Drospirenon adalah generasi terbaru dari pil kontrasepsi kombinasi yang mengandung progestogen drospirenon dalam kombinasi dengan progestin etinil estradiol. Pil kontrasepsi yang mengandung Drospirenon terbukti efektif dalam mencegah kehamilan, dan juga memiliki sejumlah manfaat lainnya, termasuk mengurangi jerawat, mencegah penambahan berat badan, dan mengontrol siklus menstruasi," kata dr. Dewi Muliatin Santoso, selaku Head of Medical Department of Bayer Pharmaceutical, dalam keterangan pers yang diterima oleh HerStory, Senin (12/6/2023).

Pil KB kombinasi yang mengandung Drospirenon juga secara ilmiah mampu mereduksi sejumlah keluhan yang berkaitan dengan hormon yang kerap dialami wanita menjelang atau saat haid, yakni PMS (Premenstrual Syndrome) dan PMD (Premenstrual Dysphoric Disorder).

Gejala-gejala PMS yang dimaksud meliputi perasaan tertekan dan keputusasaan, kecemasan yang ditandai ketegangan, emosi yang labil, peningkatan konflik interpersonal, sulit tidur, lelah dan lesu, perubahan nafsu makan, kesulitan konsentrasi, serta gejala fisik lainnya seperti sakit kepala, perut kembung, nyeri otot atau sendi atau pembengkakan pada payudara.

Jika memiliki lima atau lebih gejala, terdapat kemungkinan adanya PMDD.

"Dengan mengurangi gejala-gejala tersebut, pil kontrasepsi dapat berdampak positif pada kestabilan mood akibat PMS dan PMDD perempuan selama siklus menstruasi," pungkas dr. Dewi.

Meski ada banyak manfaat yang bisa diperoleh, pil KB kombinasi yang mengandung Drospirenon gak dijual bebas, Beauty. Kamu wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum mengomsumsinya, ya.