Menu

Mental Block Bikin Anak Sulit Berkembang, Atasi Sekarang Biar Pertumbuhan Si Kecil Gak Terganggu Yuk Moms!

13 Juni 2023 10:15 WIB

Ilustrasi anak bermain (Freepik/EditedByHerstory)

HerStory, Jakarta —

Pastinya setiap orang pernah merasakan terhambat atau stuck menghadapi suatu masalah yang harus mereka hadapi. Moms tahu gak sih kondisi ini ternyata dikenal dengan nama mental block lho!

Saat terkena mental block biasanya seseorang merasa frustasi dan kehilangan semangat untuk terus berusaha. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan mental block terjadi? Bagaimana cara mengatasi dan mencegahnya?

Mental block adalah kondisi dimana pikiran seseorang terhambat atau terhalang dalam memahami dan menyelesaikan suatu masalah.

Beberapa jenis mental block yang sering ditemukan antara lain:

Blokade mental karena takut gagal

Ketakutan akan kegagalan dapat membuat seseorang berhenti untuk mencoba hal-hal baru dan berkembang. Menurut psikolog kognitif, Jerome Kagan, "Takut gagal bisa menyebabkan rasa malu, kekecewaan, dan rasa tak berharga." Kondisi ini dapat menghambat seseorang dalam mencoba hal-hal baru dan mengembangkan potensi diri.

Blokade mental karena merasa sudah cukup

Merasa sudah mencapai cukup dan puas dengan kondisi saat ini dapat menjadi blokade mental yang menghambat seseorang untuk berkembang. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Personality and Individual Differences, orang yang merasa sudah mencapai sukses cenderung enggan untuk melakukan perubahan atau inovasi.

Blokade mental karena tak sabar

Ketak sabaran atau ingin hasil yang cepat dapat menjadi blokade mental yang menghambat seseorang untuk berkembang lho Moms. Menurut penelitian yang dilakukan oleh psikolog Mihaly Csikszentmihalyi, ketak sabaran dapat menyebabkan seseorang kehilangan fokus dan sulit dalam memecahkan masalah.

Blokade mental karena takut mengambil risiko

Takut mengambil risiko atau terlalu mengkhawatirkan kemungkinan gagal dapat menjadi blokade mental yang menghambat seseorang untuk berkembang. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Personality and Social Psychology Review, orang yang tak suka mengambil risiko cenderung kurang inovatif dan sulit mencapai tujuan yang diinginkan.

Blokade mental karena merasa tak mampu

Merasa tak mampu atau tak memiliki kemampuan yang cukup dapat menjadi blokade mental yang menghambat seseorang untuk berkembang. Menurut ahli psikologi, Albert Bandura, "Keyakinan akan kemampuan diri sangat penting dalam mencapai tujuan dan mengatasi tantangan." Kondisi ini dapat membuat seseorang berhenti untuk mencoba hal-hal baru dan meningkatkan kemampuan diri.

Mental block dapat mempengaruhi perkembangan seseorang dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, hal ini dapat diatasi dengan beberapa langkah seperti mengevaluasi diri, mengenali kelemahan dan kekuatan diri, serta membuka diri untuk belajar hal-hal baru.

Dilansir dari beberapa jurnal penelitian melalui sindikasi konten Suara.com, menurut Gregory Ciotti, seorang penulis dan pengusaha, dalam tulisannya yang berjudul “Understanding the Common Causes of Writer's Block and Unblocking Your Creativity”, mental block dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kelelahan, stres, rasa takut, dan kurangnya fokus.

Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh psikolog seperti Barbara Oakley dan Terrence Sejnowski. Mereka menyebutkan bahwa mental block terjadi ketika otak mengalami kesulitan dalam memproses informasi baru dan menghubungkannya dengan pengetahuan yang telah ada sebelumnya.

Untuk mengatasi mental block, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan melakukan istirahat yang cukup dan memperbaiki pola tidur. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Matthew Walker, seorang profesor di University of California, Berkeley, kurangnya tidur dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan mental block. 

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan