Hampir sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim panas. Tentunya, kondisi ini sangat membuat aktivitas tak nyaman ya Beauty. 

Salah satu aktivitas yang cukup terganggu saat musim panas adalah tidur. Menurut penelitian di Journal of Sleep Research, para peneliti menemukan, pada saat musim panas dan suhu meningkat, orang akan lebih berpotensi mengalami insomnia. 

Paparan cahaya matahari di siang hari berkontribusi dalam penyebab insomnia. Studi mengidentifikasi cahaya matahari sebagai salah satu faktor eksternal terpenting yang mempengaruhi ritme sirkadian, sistem tubuh pengontrol siklus tidur-bangun. 

"Semakin seringnya terpapar panas pada siang hari dan semakin tinggi tingkat lembab, suhu panas membuat seseorang sulit untuk tidur nyenyak," kata Kat Lederle, Ilmuwan tidur dan kronobiolog, di Sombia, mengutip dari Healthline, Selasa (13/6/2033).

Gak cuma itu Beauty, aktivitas tidur dan istirahat setiap orang tercatat di dalam otak. Cahaya gelap dan terang merupakan sinyal menandai siang serta malam. 

“Namun jika pada siang hari semakin lama kita 'melihat' cahaya, semakin lama tubuh akan memberi tahu harus tetap terjaga. Sebab itu disarankan tidur dengan cahaya redup,” ucap Laderle. 

Ketika hari sudah gelap, tubuh memberi sinyal sudah waktunya untuk tidur dengan pelepasan hormonemelatonin. Saat matahari terbit, sekresi melatonin berhenti sehingga tubuh dapat terbangun. 

Namun pada musim panas, siang hari terasa panjang dan waktu sekresi melatonin lebih pendek daripada di musim dingin. 

"Ini adalah salah satu alasan mengapa tubuh mungkin bangun lebih awal dan tidur sedikit lebih sedikit di musim panas,” tutur Laderle.