Ilustrasi aritmia jantung (Freepik/pch.vector)
Beauty, belakangan fenomena konser dan beberapa event yang akan diadakan menyita perhatian masyarakat. Pasalnya, lebih dari 2 tahun akibat pandemi segala kegiatan terhenti.
Namun, dalam waktu dekat banyak event besar yang membuat masyarakat kembali ke aktivitas yang dipenuhi banyak orang, seperti menonton konser.
Mulai dari konser BLACKPINK, konser Coldplay, hingga pertandingan sahabat antara Indonesia melawan Argentina yang sebentar lagi akan diadakan.
Hal tersebut menyebabkan rasa deg-degan bagi para penggemarnya saat ingin mendapatkan tiket, termasuk kamu Beauty?
Fenomena tersebut populer dengan istilah war tiket, di mana orang-orang berlomba dalam mendapatkan tiket masuk dengan sistem “siapa cepat dia dapat”.
Dalam hal ini bisa saja kamu berhasil atau gagal mendapatkan tiket yang menimbulkan rasa kecewa. Bahkan berujung pada rasa deg-degan saat tidak mendapatkan tiket.
Terlebih, kabar Lionel Messi gagal hadir pada pertandingan sahabat melawan Indonesia juga bisa menimbulkan rasa kecewa meski kamu sudah mendapatkan tiketnya.
Berbagai spekulasi pun hadir, apakah rasa deg-degan bisa memicu masalah kesehatan?
Dikatakan oleh dr. Ignatius Yansen Ng, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC, Konsultan Kardiologi Intervensi & Aritmia Eka Hospital BSD, rasa deg-degan biasanya dikaitkan dengan gejala dari gangguan irama jantung yang bernama palpitasi jantung atau aritmia jantung.
Namun apakah deg-degan karena war tiket bisa dikaitkan dengan aritmia jantung?
Simak penjelasannya di halaman berikut Beauty!
Aritmia adalah sebuah gangguan pada jantung yang menyebabkan detak jantung menjadi tidak beraturan, terkadang terlalu cepat dan terkadang bisa menjadi terlalu lambat.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan gangguan ini, seperti masalah pada tekanan darah, kardiovaskular, hingga faktor keturunan.
"Deg-degan sendiri merupakan respon normal yang bisa terjadi pada tubuh. Biasanya dikuatkan karena faktor emosional dan psikologis juga seperti cemas, gugup, stres, maupun terlalu gembira," jelas dr. Ignatius dalam keterangan resminya, Selasa (13/6/2023).
Selain itu, deg-degan biasanya gejala dari gangguan aritmia, tetapi ini membutuhkan pemeriksaan dengan dokter, karena tidak semua deg-degan bisa dikatakan aritmia.