Menu

Jangan Putus Asa Beauty, Ternyata Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung Bisa Normal dengan Terapi, Mau Tahu Caranya?

14 Juni 2023 15:25 WIB

Ilustrasi kesehatan jantung. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, gagal jantung merupakan salah satu penyakit serius yang menghantui masyarakat. Penyakit ini disebut sebagai sindrom klinis yang menyebabkan jantung tak dapat memenuhi kebutuhan oksigen tubuh.

Akhirnya bisa menyebabkan beberapa gejala seperti sesak napas, lemas, hingga pembengkakan di area kaki akibat bendungan yang terjadi setelah kekuatan pompa jantung menurun.

Berdasarkan data dari BPJS, penyakit jantung merupakan penyumbang beban biaya terbesar dalam kasus masalah kesehatan. Di mana per tahun 2021 pembiayaan kesehatan pada penyakit jantung mencapai sebesar Rp7,7 triliun.

Dijelaskan dr. Simon Salim, Sp.PD-KKV, Mkes, AIFO, FINASIM, FACP, FICA, Konsultan Intervensi Jantung dan Aritmia Eka Hospital BSD, penyakit jantung seperti gagal jantung merupakan salah satu kasus kesehatan yang paling sering ditangani di Indonesia.

Pada tahap awal, gagal jantung bisa dikendalikan dengan mengonsumsi obat-obatan. Namun kalau gagal jantung yang sudah diikuti dengan adanya gangguan hantaran listrik irama jantung, maka ini membutuhkan penanganan dan konsultasi dengan dokter.

"Sebanyak 30% kasus gagal jantung mengalami irama pada ventrikel kanan dan ventrikel kiri, sehingga kontraksi kedua ventrikel tersebut tidak selaras dan kerja pompa jantung menjadi tidak efektif," jelas dr. Simon dalam siaran pers, Selasa (13/6/2023).

Melihat hal tersebut, industri kesehatan terus berinovasi mencari solusi dalam mengatasi permasalahan gagal jantung yang bisa merenggut nyawa lewat pengobatan CRT (Cardiac Resynchronization Therapy) atau terapi resinkronisasi jantung.

Simak penjelasannya di halaman selanjutnya ya!

CRT merupakan metode terbaru dalam mengatasi permasalahan bilik jantung yang tidak dapat berkontraksi dengan baik.

Terapi CRT digunakan untuk menurunkan risiko terkena gagal jantung. Penggunaan CRT dilakukan untuk membantu meningkatkan irama jantung dan gejala yang terkait dengan aritmia.

Alat CRT dapat mensinkronkan detak dinding jantung supaya kerja lebih baik menggunakan alat bernama alat pacu jantung biventrikular.

Penggunaan alat tersebut bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik ke kedua bilik bawah jantung (ventrikel kanan dan kiri), yang kemudian akan memicu ventrikel untuk berkontraksi dengan cara yang lebih terkoordinasi, yang meningkatkan pemompaan darah keluar dari jantung.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah

Artikel Pilihan