Menu

Mengenal Diet Water Fasting, Diet Penuh Risiko yang Sebaiknya Dihindari

08 Februari 2021 14:00 WIB

Ilustrasi minum air putih. (pinterest/freepik)

HerStory, Bandung —

Banyak metode diet yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan. Tapi, nggak semua diet yang dilakukan baik untuk tubuh. Salah satu yang sangat berisiko adalah metode diet water fasting.

Dari namanya, kita sudah bisa mengetahui kalau diet ini dilakukan dengan "puasa" dari segala jenis makanan kecuali asupan air ke dalam tubuh. Hal ini dianggap menjadi cara cepat untuk menurunkan berat badan.

Dilansir dari berbagai sumber (08/02/2021), diet ini dapat menurunkan risiko beberapa penyakit kronis dan merangsang autophagy, yakni proses yang membantu tubuh memecah dan mendaur ulang bagian-bagian lama dari sel. 

Banyak ahli mengatakan kalau metode water fasting nggak cocok untuk semua orang. Metode water fasting ini dilakukan selama 24 sampai 72 jam. Walau hanya beberapa jam saja, tapi Moms sebaiknya nggak melakukan water fasting tanpa pengawasan ahli medis. 

Metode water fasting ini memiliki banyak risiko yang bisa membahayakan kalau dilakukan dalam jangka panjang. Orang-orang yang memiliki penyakit diabetes, penyakit ginjal, wanita hamil, dan orang dengan eating disorder, nggak disarankan untuk melakukannya. 

Kalau Moms belum pernah melakukan diet ini, lebih baik siapkan tubuh untuk tidak makan selama tiga sampai empat hari. Moms bisa mengonsumsi makanan dengan porsi kecil setiap makan atau puasa setengah hari.