Beauty, sebagai wanita sudah fitrahnya kita mengalami haid atau menstruasi setelah mencapai usia baligh. Dalam periode haid, terdapat darah yang keluar dari kemaluan selama 3-7 hari, setiap 23 sampai 35 hari. 

Seperti diketahui, dalam Islam, selama haid seorang Muslimah terlepas dari kewajiban ibadahnya sementara, baik itu shalat, puasa hingga membaca Al-Quran. 

Namun Beauty, pernahkah kamu mengalami keluarnya darah dari kemaluan di luar masa periode haid? Tentunya ini menjadi pertanyaan, apakah hal terseut juga membatalkan ibadah? 

Perlu kamu pahami, darah yang keluar di luar siklus haid merupakan darah istihadhah. Tentunya, ini berbeda dengan haid. 

Mengutip dari laman NU Online, darah haid atau menstruasi meruakan mekanisme kerja hormonal dalam tubuh yang muncul dalam siklus rutin. Keluarnya darah haid dikarenakan meluruhnya dinding rahim yang dipicu kerja hormon estrogen dan progesteron, berkaitan dengan produksi sel telur. 

Dalam keterangan medis, masa haid akan berakhir ketika wanita telah mencapai masa menopause. Masa ini di mana produksi sel telur (ovum) oleh organ ovarium telah berhenti.

Sementara itu, istihadhah merupakan darah yang bisa keluar sewaktu-waktu yang disebabkan penyakit. Berbeda dengan haid, wanita yang mengalami istihadhah tetap memiliki kewajiban ibadah, baik itu shalat, berpuasa, memegang mushaf dan lainnya. 

Sebab, istihadhah berstatus sebagaimana orang berhadats kecil. Selain itu Beauty, karakteristik antara darah istihadhah dan haid berbeda. 

Penjelasan lebih mendalam di halaman selanjutnya ya Beauty!

Perlu kamu ketahui Beauty, darah haid umumnya berwarna hitam kemerahan kental dan keras jika dipegang. Sementara darah istihadah cenderung merah segar dan lunak dipegang.

Aromanya pun berbeda, Beauty. Darah haid memiliki bau seperti besi terkadang sedikit amis. Sementara istihadhah memiliki bau seperti darah biasa.