Menu

3 Hal Buruk Ini Bisa Dialami Penderita GERD Kalau Nekat Makan Makanan Pedas, Apa Saja?

04 Juli 2023 13:00 WIB

Mujair Pedes Asam Manis (Sumber/Pixabay)

HerStory, Jakarta —

Beauty, apa kamu menyukai makanan dengan sensasi ekstra pedas? Ya, makanan ekstra pedas yang tengah viral saat ini adalah seblak cobek.

Banyak di antara kita yang menggilai seblak cobek. Lantas, amankah seblak cobek dikonsumsi penderita GERD?

Menurut dr. Dedy Gunawanjati Sudrajat, Sp.PD-KGEH, FINASIM, Konsultan Gastroentero Hepatologi Eka Hospital BSD, penderita GERD boleh mengonsumsi makanan pedas, asal dengan batas yang wajar.

"Mengonsumsi makanan pedas selalu berisiko kambuhnya GERD tak sepenuhnya benar. Namun ada beberapa orang makan makanan pedas tanpa efek samping," jelas dr. Dedy lewat siaran persnya, Selasa (4/7/2023).

Namun, bagi kamu yang bermasalah dengan lambung, seperti GERD, sebaiknya dikurangi. Pasalnya, jika cukup parah akan menjadi masalah serius yang mengakibatkan:

1. Kerongkongan mengalami penyempitan sehingga sulit menelan.

2. Luka terbuka terbuka atau tukak di dinding kerongkongan dapat menimbulkan pendarahan, nyeri dan sulit menelan.

3. Barrett's esophagus yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker esofagus.

Jika GERD masih dalam tahap ringan dapat ditangani sementara dengan cara-cara berikut ini, yaitu:

1. Minum Air Jahe

Walaupun berkhasiat, batasi minum air jahe karena bisa membuat perut menjadi panas. Batasi konsumsinya hanya kurang dari 3 gram/hari.

2. Minum Susu Tanpa Lemak

Susu mengandung alkali, disebut sebagai minuman yang meredakan rasa perut mulas akibat GERD. Namun, bagi yang memiliki intoleransi terhadap protein susu, pilih susu tanpa lemak, karena lemak dapat memicu refluks asam lambung.

3. Jangan Tidur Setelah Makan

Usahakan tetap duduk beberapa menit setelah makan, berikan jeda sekitar 2 - 3 jam setelah makan sebelum tidur. Masalah kesehatan organ dalam tubuh tidak dapat dilihat secara langsung dengan kasat mata, perlu pemeriksaan khusus untuk memastikan masalah yang terjadi.

Penentuan diagnosa seperti GERD dapat dilakukan dengan menggunakan pH Metri Impedance-24 jam, manometri esofagus, dan endoskopi saluran cerna atas (esofagogastroduodenoskopi) bersama dokter.

PH Metri Impedance merupakan metode yang digunakan dokter untuk mengevaluasi refluks asam dan non-asam dari perut pasien dengan kateter yang dimasukan ke kerongkongan melalui hidung untuk melihat seberapa sering asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan dan mendiagnosa GERD.

Meski kateter akan tetap terpasang selama 24 jam, kamu akan tetap dipersilakan untuk makan, minum, tidur, dan melakukan aktivitas normal. Dokter dapat memperoleh informasi tentang kadar asam dan aktivitas kerongkongan lainnya sepanjang hari selama proses pemeriksaan berlangsung.

Selalu konsumsi makanan dengan nutrisi gizi seimbang berupa sayuran dan makanan kaya protein serta jangan lupa untuk konsumsi buah yang tidak terlalu asam, seperti semangka, alpukat, dan melon. Selain itu, kontrol kesehatan dengan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan yang memiliki dokter spesialis serta teknologi komprehensif.