Menu

Tak Berisiko Cidera, Inilah 2 Jenis Olahraga yang Aman Dilakukan Penderita Obesitas, Kuncinya Rutin Beauty!

06 Juli 2023 17:10 WIB

Ilustrasi wanita obesitas sedang berolahraga untuk menurunkan berat badan. (Freepik/prostooleh)

HerStory, Jakarta —

Penderita obesitas memang diwajibkan untuk mengatur pola makan jadi lebih sehat. Selain itu diet pun harus dilakukan agar bisa defisit kalori. Untuk mempercepat proses penurunan lemak dalam tubuh dibutuhkan juga olahraga.

Namun sayang, bagi penderita obesitas yang berat badannya lebih tinggi itu rawan cidera ketika melakukan olahraga, jadi harus pintar pintar ya Beauty.

Menurut dr. Arrum Putri Amalia dalam diskusi di laman Alodokter menjelaskan seseorang penderita obesitas yang jarang olahraga tiba tiba melakukan olahraga rawan merasakan keram otot apalagi tak melakukan pemanasan terlebih dahalu.

"Pada kondisi tubuh yang belum melakukan pemanasan atau stretching sebelum olahraga, maka dapat lebih mudah berisiko terjadinya kram otot, terutama jika sebelumnya anda jarang berolahraga, sehingga juga dapat menyebabkan timbulnya DOMS atau delayed onset muscle soreness yang dapat terjadi selama beberapa jam setelah berolahraga," tuturnya dalam diskusi tersebut.

Jika hal itu terjadi pada Beauty, gak perlu khawatir karena tak bahaya. Kamu bisa mengatasinya dengan kompres atau pijat di bagian yang nyeri. Selain itu konsumsi teh chamomile, teh papermint, teh kayu manis, dan tahu jahe pun akan bikin kamu jadi rileks.

Jika rasa nyerinya terus berlanjut, Beuaty bisa menggunakan obat pereda nyeri atau mengoleskan salep ya.

Sementara itu, untuk menghindari cidera, dua jenis olahraga ini bisa Beauty coba. dr. Arrum pun menyarankan untuk penderita diabetes olahraga bersepeda dan berenang dengan durasi 30 menit per harinya atau 150 menit dalam seminggunya.

"Beberapa jenis olahraga dengan intensitas yang sedang seperti bersepeda dan berenang boleh saja dilakukan pada penderita obesitas dimana memerlukan minimal durasi 30 menit sehari atau 150 menit per minggu, asalkan dengan diawali latihan peregangan atau stretching untuk mencegah timbulnya kram otot," tutur dr. Arrum menutuo diskusi tersebut.