Ilustrasi penyakit jantung. (pinterest/freepik)
Penyakit jantung saat ini menjadi salah satu penyakit paling mematikan karena banyak pengidapnya meninggal dunia, salah satunya para penderita penyakit jantung koroner.
Perlu diketahui sebelumnya, menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah dalam diskusi di laman Alodokter, ternyata kolesterol tinggi bisa memicu terjadinya penyakit jantung koroner loh Moms.
"Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah bisa memicu pembentukan plak aterosklerosis, yang bisa membuat aliran darah menjadi tidak lancar. Aterosklerosis sendiri bisa mengganggu fungsi berbagai organ. Jika terjadi di pembuluh darah koroner (sehingga disebut penyakit jantung koroner)," ujar dr. Nadia dalam diskusi tersebut.
Sementara itu untuk gejalanya sendiri, para penderitanya akan merasakan nyeri berat, sensasi seperti ditekan atau diremas yang dominan terasa di bagian dada sebelah kiri dan akan terus menjalar di area sekitarnya. Bahkan jika kasusnya berat, maka kondisinya semakin parah, bisa menimbulkan gangguan irama jantung, gagal jantung, hingga kematian.
Sementara itu, dr. Nadia mengungkapkan cara menyembuhkan jantung koroner, mulai dari pemasangan ring jantung hingga transplantasi.
"Penyakit jantung koroner, tergantung keparahannya, bisa diatasi dengan beragam cara, mulai dari pemberian obat-obatan (misalnya obat pengencer darah, nitrat, ACE inhibitor, dan sebagainya), operasi pemasangan ring jantung, bypass jantung, hingga transplantasi jantung," ujar sang dokter.
Selain itu proses penyembuhan itu pun harus dibarengi dengan pola hidup sehat ya Beauty.
"penanganan ini tidak bisa juga berjalan sendiri, melainkan harus juga dibarengi dengan pengaturan pola makan, modifikasi gaya hidup sehat, dan manajemen stres yang baik," ujarnya lagi.
Untuk tingkat kesembuhannya sendiri pun bervariasi, tergantung keparahan dan jenis pengobatan yang dilakukan.
"Lantas, apakah kondisi ini nantinya bisa disembuhkan total atau tidak, jawabnya pun bervariasi, tergantung dari keparahan dan penanganan yang dilakukan untuk mengatasinya. Silakan konsultasikan kembali hal ini dengan dokter penyakit dalam dan dokter jantung ya," tulis sang dokter menutup diskusi.