Menu

Ini 4 Alasan Kenapa Kamu Nggak Boleh Langsung Percaya Kalau Pasangan Bilang 'Janji Nggak Akan Selingkuh Lagi'

11 Februari 2021 12:45 WIB

Ilustrasi Perselingkuhan (iStock/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Kalau pasanganmu pernah selingkuh dan kemudian berjanji nggak akan mengulanginya lagi, sebaiknya jangan langsung percaya 100 persen. Dilansir dari berbagai sumber (11/02/2021), bahkan pakar relationship akan berpikir dua kali untuk kembali memercayai orang yang pernah selingkuh.

Sekalipun perubahannya dikatakan bakal bertahap, itu akan sangat sulit. Mungkin benar, ada pepatah yang bilang, "sekali penipu, tetap penipu". Hal ini kemungkinan besar juga berlaku di kasus perselingkuhan.

Dalam sebuah studi, para periset membuat sekelompok orang yang duduk dan mengajukan beberapa pertanyaan secara terpisah untuk mempelajari pola hubungan mereka sebelumnya.

Para periset akan mewawancarai mereka yang pernah berselingkuh dari pasangannya di masa lalunya.

Berikut adalah hasil penelitian tersebut yang bisa kamu jadikan alasan untu nggak langsung percaya pada pasangan yang pernah berselingkuh.

Alasan pertama

Menurut studi ditemukan bahwa orang yang pernah berselingkuh dari pasangannya memiliki kemungkinan 300 persen untuk melakukannya lagi dalam hubungan selanjutnya. Bahkan kemungkinan itu meningkat bagi mereka yang hanya sekali berselingkuh.

Alasan kedua

Fakta menarik lainnya, disebutkan bahwa korban, yakni orang yang pernah menjadi pihak yang diselingkuhi akan memiliki kemungkinan yang cukup tinggi untuk kembali ditipu alias diselingkuhi. Bahkan lebih tinggi dari sebelumnya.

Baik itu diselingkuhi oleh orang yang sama, atau oleh orang lain. Kecuali jika mereka benar-benar memetik sebuah pelajaran dari kisah pahitnya di masa lalu dan selalu berhati-hati.

Alasan ketiga

Seseorang mungkin akan merasa bersalah telah berselingkuh dari pasangannya. Stres untuk pertama kalinya. Tapi seperti yang sudah dibahas sebelumnya, akan ada hal yang mendorong, baik dari diri sendiri mau pun faktor kesempatan untuk kembali selingkuh.

Di situ, rasa bersalah pasangan yang berselingkuh akan menurun dari perselingkuhanmu yang pertama. Hingga pada akhirnya pasangan nggak akan memiliki rasa bersalah.

Untuk itulah, beberapa pelaku selingkuh yang ketahuan pasangannya, justru akan balik menyalahkan pasangannya karena nggak mampu membuatnya bahagia sehingga memilih untuk mencari kebahagiaan dari orang lain.

Alasan keempat

Pada intinya, hasil dari studi ini menggarisbawahi bahwa perselingkuhan memiliki efek psikologis baik dari pelaku, maupun korban secara tidak langsung.

Hal yang paling mengkhawatirkan adalah selingkuh bisa menjadi sebuah kebiasaan yang membahayakan kalau nggak dikendalikan dari diri sendiri.

Peran dari Brain Chemistry dalam hal mengulagi perselingkuhan sangat tinggi. Otak cenderung terbiasa dengan petualangan selama periode waktu tertentu karena kebiasaan.