Ilustrasi vagina lecet (Sumber/iStockphoto/champja)
Beauty, mungkin kamu pernah mengalami atau merasakan adanya benjolan pada bibir vagina. Munculnya benjolan pada bibir vagina acap kali membuat kita merasa khawatir, bukan?
Tahu enggak sih Beauty, kalau enggak semua benjolan yang ada di bibir miss V itu berbahaya lho. Malah, kondisi ini terbilang sering terjadi dan dialami oleh banyak wanita, apalagi saat masa subur atau seiring bertambahnya usia.
Tapi, ada beberapa jenis benjolan di area vagina yang perlu diwaspadai dan perlu mendapat perhatian medis.
Bukan bisul, kenali jenis-jenis benjolan pada bibir vagina dan ketahui mana yang berbahaya dan tidaknya pada Miss V, berikut 7 di antaranya seperti disadur dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski).
Kista ini muncul karena adanya penyumbat pada kelenjar vulva. Vulva sendiri memiliki sejumlah kelenjarm termasuk kelenjar minyak, bartholin, dan kelenjar skene. Ukuran kista vulva ini bervariasi, teksturnya seperti benjolann kecil dan keras.
Umumnya, kista dapat hilang tanpa perlu melakukan pengobatan. Namun, akan terasa sakit jika terinfeksi. Kalau sudah terinfeksi, segera datangi dokter spesialis kulit dan kelamin untu ditangani lebih lanjut.
Kista vagina biasanya merupakan benjolan yang terasa keras di dinding vagina dan umumnya seukuran kacang polong atau lebih kecil. Kista inklusi vagina adalah jenis kista vagina yang paling umum.
Kadang-kadang muncul saat setelah wanita melahirkan atau mengalami cedera pada vagina. Sama seperti kista vulva, kista vagina ini tak membahayakan. Hanya saja, membuat aktivitas seks menjadi tak nyaman.
Bintik Fordyce atau kelenjar sebaceous merupakan benjolan kecil putih atau kuning-putih di dalam vulva. Bintik-bintik ini terkadang ditemukan di area wajah, khusunya pada bibir dan pipi.
Biasanya, bintik fordyce ini pertama kali muncul selama masa pubertas, dan akan cenderung mendapatkan lebih banyak bintik fordyce seiring bertambahnya usia. Bintik Fordyce tak menyakitkan dan enggak berbahaya.
Sudah pernah dengar istilah yang satu ini? Bukan cuma di kaki, vagina juga bisa mengalami varises, Beauty!
Varises vaginia ini dapat terjadi i area vulva lantaran pembuluh darah yang membengkak. Kondisi ini biasanya muncul pada sekitar 10 persen kehamilan atau seiring dengan bertambahnya usia.
Varises ini muncul sebagai benjolan berwarna kebiruan atau pembuluh darah bengkak di sekitar labia minora dan mayora.
Untuk wanita hamil, varises vagina akan hilang dengan sendirinya seiring dengan selesainya masa kehamilan. Namun, bagi wanita yang enggak dalam keadaan hamil, vagina menyebabkan ketidaknyamanan dalam hubungan seksual atau ketika berdiri untuk waktu yang lama.
Selanjutnya adalah Herpes. Genital herpes adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simplex. Herpes ditularkan melalui hubungan seks vaginal, oral, atau anal. Benjolan yang disebabkan oleh herpes ini dapat disembuhkan dan hindari seks tanpa pengaman.
Benjolan pada vagina bisa saja itu adalah kutil kelamin. Kutil kelamin biasanya berbentuk bintik-bintik kecil namun padat dan disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Umumnya tersebar melalui hubungan seks vaginal dan anal.
Terakhir adalah kanker vulva. Kanker vulva ini termasuk kanker langka dan biasanya akan menjadi ganas setelah bertahun-tahun. Perubahan yang terasa pada masa pra kanker biasanya lebih cepat dideteksi dan diobati.
Kanker vulva ini memang jarang terjadi. Meski begitu, enggak ada salahnya Bewauty waspada bila mengalami gejala berikut ini:
1. Terdapat luka terbuka pada vulva dan terdapat benjolan
2. Warna kulit yang lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya
3. Bercak kulit menebal
4. Terasa gatal, terbakar, atau sakit
5. Luka pada vulva yang tidak sembuh dalam beberapa minggu
Nah itu dia deretan jenis benjolan pada bibir vagina yang perlu kamu waspadai! Semoga bermanfaat ya, Beauty!