ilustrasi mencatok rambut (freepik/valuavitaly)
Beauty, sebagai seorang wanita, kita selalu mengingjnkan penampilan yang prima. Demi memaksimalkan ‘look’ rambut gak boleh ketinggalan untuk dipercantik.
Gak cuma disisir, kita juga memerlukan catokan untuk membentuk rambut seperti yang diinginkan. Namun tahukah Beauty, penggunaan catokan yang terlalu sering memiliki efek berbahaya bagi rambut lho.
Suhu panas yang dihasilkan catokan bisa menyebabkan kerusakan permanen pada rambut. Berikut ini sederet bahaya apabila rambut dicatok setiap hari sebagaimana HerStory kutip dari Health Shots, Selasa (18/7/2023).
Meluruskan atau membentuk rambut dengan catokan setiap hari dapat membuat rambut kehilangan kelembapan. Efek panas dari catokan adalah untuk menyingkirkan air di rambut agar terlihat bervolume.
Ketika kamu menggunakan banyak produk panas pada rambut, itu menghilangkan minyak alaminya, membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan permanen.
Pemakaian alat catok terlalu sering yang gak diimbangi dengan perawatan rambut akan merusak folikel rambut. Folikel tersebut gak kuat untuk menahan akar sehingga rambut mudah rontok.
Rambut bercabang adalah kondisi yang cukup menakutkan. Jika rambut mengalami hal ini, ujungnya akan bercabang menjadi dua atau lebih yang membuat penampilan sangat mengganggu.
Sebenarnya Beauty, ada banyak faktor lingkungan yang menjadi penyebab rambut bercabang. Salah satunya, alat pemanas seperti catokan juga dapat meningkatkan ujung bercabang.
Panas yang dihasilkan dari pelurus rambut dapat mengeringkan rambut dan menyebabkan ujung rambut bercabang.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Online Dermatologi India, penggunaan catokan rambut yang berlebihan dapat menyebabkan kerontokan rambut. Bahkan, alat styling bisa menyebabkan kerusakan permanen, kata penelitian itu.
Penggunaan catokan dapat merusak akar sehingga rentan terhadap kerontokan rambut.
Terlalu banyak panas saat mencatok menghilangkan minyak pada kulit rambut. Hal itu juga menghilangkan kemampuan alaminya, yaitu menghasilkan minyak.
Produksi minyak alami pada kulit kepala terhambat karena kematian folikel atau akar rambut. Nah Beauty, ketika kelembapan di kulit kepala berkurang, kamu akan mengalami gejala dry scalp, seperti kemerahan, gatal, dan mengelupas.