Ilustrasi anak bermain trampolin (Freepik/Edited by HerStory)
Moms, pada 1000 hari pertama usia anak, proses stimulasi sangat penting untuk dilakukan. Hal ini guna mendukung optimalnya tumbuh kembang si kecil.
Tentunya, Moms menginginkan anak yang memiliki kemampuan dasar yang baik, bukan? Seperti bisa berkomunikasi dengan temannya, aktif beraktivitas, gak mudah takut, dan gak rewel.
Nah, untuk membantu perkembangan motorik dan literasi anak, diperlukan stimulasi yang tepat juga. Lantas bagaimana sih caranya? Berikut ini tips menstimulasi perkembangan motorik dan literasi anak menurut Orissa Anggita Rinjani, Psikolog sekaligus Co-Founder Rumah Dandelion.
Moms, saat sedang beraktivitas bersama anak, entah itu bermain atau jalan-jalan, si kecil cenderung bertanya berbagai hal. Dalam kondisi ini, usahakan untuk Moms memberitahu nama suatu objek dengan jelas, ya.
Misal saat anak berada di taman, mereka melihat objek bergerak seperti hewan. Beritahu dengan jelas objek tersebut adalah hewan, seperti kucing, burung atau semut.
“Dengan memanfaatkan suasana di ruang terbuka (tumbuhan, hewan, dan elemen-elemen lingkungan lainnya) guna memberikan pengetahuan dan pengenalan akan kosakatanya,” turur Orissa, dalam keterangan tertulis, diterima HerStory, Minggu (23/7/2023).
Selanjutnya Moms, setelah anak tahu nama objeknha, deskripsikan apa yang mereka tanya. Misal, si kecil bertanya, apa itu kucing, jelaskan bahwa hewan tersebut adalah mamalia yang menyusui layaknya manusia.
“Selain itu, saaf bermain dengan anak, deskripsikan apa yang buah hari lihat dengan gerakan yang relevan terhadapnya, seperti misalnya tanaman dengan gerak ‘melihat’, ‘memegang’, ‘memetik’, dan lain sebagainya sehingga meningkatkan pemahamannya terhadap kaitan antara gerakan dan makna kata,” ucap Orissa.
Selanjutnya, demi meningkatkan literasi pada si kecil, Moms bisa mengembangkan kesadaran terhadap tulisan.
“Misal mengajak anak memperhatikan papan petunjuk di RPTRA. Contohnya membaca papan petunjuk 'Pintu Masuk', 'Jangan Injak Rumput' atau simbol-simbol yang ada di taman,” tambah Orissa.
Selain itu, perkembangan motorik anak akan berkembang apabila Moms mengajak si kecil berdiskusi. Jika Moms bersikap cuek, otak tak akan terstimulasi dengan baik.
“Diskusikan seperti, ‘Wah ada banyak yang mau perosotan ya, bagaimana supaya tidak rebutan, ya?’ guna menstimulasi pendengaran anak, daya tangkap mengenai orang lain dan mengungkapkan ide,” ujar Orissa.
Moms, anak yang bermain ponsel tak selalu menyeramkan. Demi proses stimulasi yang optimal, gadget bisa jadi salah satu perantara terbaik.
“Beri anak kesempatan mendokumentasikan pengalaman luar ruang mereka melalui gambar, tulisan, atau video, agar mereka belajar mengekspresikan bahasa dan refleksi,” tutup Orissa.