Cantika Abigail saat menceritakan perjalanannya sebagai pejuang psoriasis. (Ummu Hani/HerStory)
Beauty, kulit menjadi bagian tubuh yang paling utama diperhatikan setiap wanita. Oleh sebab itu, saat kesehatan kulit terganggu, kita sebagai wanita kerap merasa minder dan takut bertemu orang lain.
Saat jerawatan saja, tak jarang orang mencibir menganggap kita tak bisa merawat kulit. Apalagi jika mengalami kondisi kulit yang langka, seperti psoriasis.
Banyak orang awam menganggap psoriasis adalah gangguan kulit menyeramkan dan menular. Hingga seringkali pejuang psoriasis dijauhkan oleh sosialnya.
Begitu pula yang dialami penyanyi Tanah Air, Cantika Abigail. Ia menceritakan perjalanannya menghadapi psoriasis atau peradangan pada kulit yang disebut penyakit 1001.
Psoriasis menyebabkan kulit bersisik, menebal, mudah terkelupas, dan gatal. Kondisi ini dialami personel GAC itu sejak 2011.
Awalnya, ia didiagnosa alergi tungau karena keluhan gatal di seluruh tubuhnya. Namun, diagnosa tersebut salah karena Cantika tak kunjung membaik setelah melewati banyak perawatan.
Hingga akhirnya, cantika bertemu dokter ketiganya, yang mendiagnosis psoriasis. Cantika mengaku sempat merasakan titik terendah karena kurangnya informasi terkait penyakit autoimun itu.
“Di dokter ketiga, baru benar didiagnosanya kalau aku menderita psoriasis kulit. Saat itu informasi tentang psoriasis belum banyak, sampai keluarga aku bingung apa itu psoriasis,” kata Cantika, saat ditemui HerStory di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (23/7/2023).
Cantika merupakan pasien kondisi psoriasis khusus. Ia mengalami psoriasis berat di seluruh tubuh dengan gejala scalp di kulit kepala.
“Ini membuat aku membutuhkan obat suntikan setiap bulannya untuk mengurangi gejala yang muncul. Tapi ini tergantung tingkat stres, gimana kualitas hidupnya dan pengaruhnya ke kulit. Bisa juga (suntik) setengah bulan sekali,” ucapnya.
Menjadi pejuang psoriasis bukanlah hal mudah. Sebagai publik figur, Cantika harus menggunakan pakaian tertutup setiap show demi menutupi kondisi kulitnya.
“Ya, aku kerja di dunia hiburan ketemu banyak orang. Kadang dituntut pakai baju tertentu tapi aku nggak bisa, malu,” tuturnya.
Tak hanya itu, banyak orang di sekitarnya heran dengan kondisi psoriasis yang dialami Cantika. Beberapa orang juga pernah mengatakan hal-hal negatif seputar psoriasis yang diidapnya.
“Pernah aku lagi sama Make up Artist (MUA) lihat kondisi kulit aku, dia berucap ‘untuk aku gak kaya gitu ya’. Awalnya aku sabar, tapi aku bilang saja ‘ini juga penyakit Kim Kadarshian’, karena aku gak bisa jelasin,” ucap Cantika.
Namun, seiring berjalannya waktu, Cantika bisa berdamai dengan kondisinya. Ia pun fokus untuk mengedukasi orang-orang yang juga jadi pejuang psoriasis.
“Justru dengan psoriasis, kondisi ini bikin aku mengenal diri aku sendiri, itu aku syukuri. Aku jadi tahu, batasan apa yang harus aku kontrol terhadap diri aku,“ tegas Cantika.
Selain pengobatan medis bulanan, Cantika juga menjaga gaya hidup demi kesehatan kulitnya. Ia menghindari aktivitas yang memicu kambuhnya psoriasis.
“Aku menghindari daging, konsumsi alkohol, dan stres yang bisa men-trigger psoriasis, tapi itu pilihan, ya. Gaya hidup juga gak bikin kulit aku gatal-gatal dan lebih sehat,” tutup Cantika.