Dalam waktu sepuluh tahun terakhir, prevalensi diabetes melitus tipe 1 pada anak di Indonesia melonjak tujuh kali lipat, lho Moms. Semula 3,88 per 100 juta penduduk di 2000, menajdi 28,19 per 100 juta penduduk di 2013.

Berdasarkan data Internasional Diabetes Foundation (IDF), IDF Atlas 2021, terjadi peningkatan jumlah anak dengan diabetes melitus tipe 1 tiap tahunnya. Sebanyak 108.200 anak dan remaja di bawah usia 15 tahun didiagnosis menderita Diabetes tipe 1 tiap tahun.

Terkait hal ini, Dokter spsesial anak konsultan endokrinologi, Aman Bhakti Pulungan menegaskan tidak boleh ada seorang anak pun meninggal akibat diabetes. Akan tetapi, ia juga menyadari ada keterbatasan dalam penanganan dalam penyakit tersebut di Indonesia.

Oleh sabab itu, dibutuhkan pengetahuan dan ketrampilan pasien dalam  mencegah komplikasi akut dan kronis. 

"Hidup dengan Diabetes Melitus Tipe 1 tidaklah mudah dan memerlukan lebih dari sekadar dukungan medis. Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 1 yang tepat memerlukan pemantauan kadar gula darah secara mandiri," ujar Prof. Aman, dikutip dari laman Liputan6.com, Senin (24/7/2023).

Lebih lanjut, Prof. Aman menekankan agar anak-anak yang mengidap penyakit tersebut mengikuti kegiatan seputar penyakitnya, seperti 'Diabetes Camp'.

"Ini bertujuan untuk membekali anak-anak dengan Diabetes Melitus Tipe 1 dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola diabetes mereka secara efektif dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka dapat mencapai potensi diri sepenuhnya," tutur Aman.