Menu

Moms Jangan Anggap Sepele Batuk dan Pilek Pada Anak, Dokter Bilang Bisa Berujung Komplikasi!

02 Agustus 2023 18:00 WIB

Ilustrasi anak batuk-batuk (africa-studio.com/Olga Yastremska and Leonid Yastremskiy)

HerStory, Jakarta —

Moms, batuk dan pilek merupakan penyakit yang sering dialami oleh anak. Kondisi ini adalah respon tubuh saat melawan zat yang dianggap berbahaya, dan mencegahnya masuk ke saluran napas bawah.

Penyebab batuk dan pilek pada anak beragam, mulai dari paparan virus, reaksi alergi, hingga pengaruh lingkungan seperti adanya polusi udara, Moms.

Biasanya anak yang belum genap berusia lima tahun, imunnya belum terbentu sempurna sehingga rentan diserang batuk dan pilek.

Di mana kekuatan tubuh anak untuk menangkal penyakit masih rendah. Maka tak heran kalau anak-anak masuk ke dalam kelompok yang rentan terkena penyakit.

Anak yang batuk dan pilek akan mengalami sejumlah gejala, mulai dari yang ringan sampai yang berat. Seperti sakit tenggorokan, bersin-bersin, hidung tersumbat, demam, pilek dengan cairan lendir di hidung, batuk, napas grok-grok, hingga nyeri tenggorok.

Hal ini dipengaruhi daya tahan tubuh anak dan seberapa besar kekuatan kuman penyakit masuk. Meski batuk dan pilek adalah penyakit yang umum diderita oleh anak, tetapi orangtua tidak bisa menganggap remeh.

Pada kelompok rentan seperti anak-anak, batuk dan pilek ternyata bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan.

"Komplikasi yang dapat terjadi akibat paparan virus influenza umumnya lebih berat dibanding batuk biasa, yaitu radang paru-paru, infeksi telinga tengah, sinusitis, atau perburukan penyakit kronis seperti asma dan pneumonia," kata dokter spesialis ilmu kesehatan anak RS Pondok Indah Puri Indah, dr. Chynthia Rindang Kusumaningtyas, dalam siaran persnya, Rabu (2/7/2023).

Batuk dan pilek yang disebabkan oleh polusi udara juga tidak boleh diabaikan. Paparan polusi udara secara terus menerus dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut, asma, peradangan pada saluran pernapasan, penyakit jantung koroner, serangan jantung, hingga stroke.

Lantas apa yang harus dilakukan oleh orang tua saat anak alami batuk dan pilek?

jawabannya ada di halaman selanjutnya ya Moms!

"Batuk dan pilek dengan gejala ringan hanya membutuhkan terapi pengobatan bersifat meredakan gejala dan suportif saja. Pastikan anak tetap mendapatkan istirahat penuh di rumah agar tubuhnya dapat melawan virus maupun zat berbahaya lainnya," jelas dr Chynthia.

Moms, hindari anak untuk berinteraksi dengan orang yang sedang sakit supaya mencegah terjadinya perburukan keadaan.

Selain itu, orangtua bisa mencukupi kebutuhan cairan anak, memberikan makanan dan minuman hangat, menggunakan humidifier, dan menjaga posisi tidur yang nyaman pada anak dengan meletakkan bantal ekstra di bagian kepala agar saluran udara menjadi lebih terbuka.

"Kasih madu karena madu memiliki kandungan antibakteri sehingga mampu membantu melawan infeksi penyebab batuk dan pilek, dengan catat anak di atas usia 1 tahun," tambah dr Chynthia.

Hindari pemberian antibiotik tanpa petunjuk dokter pada anak yang mengalami batuk dan pilek. Antibiotik tanpa resep dokter berisiko menyebabkan terjadinya resistensi bakteri di tubuh anak terhadap antibiotik tersebut.

Akibatnya, apabila anak terpapar bakteri akan menjadi sulit sembuh karena obatnya tidak 'mempan'.

Jika batuk dan pilek anak tidak kunjung sembuh atau gejalanya semakin berat setelah 1-2 minggu, segera bawa anak dan konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Share Artikel:

Oleh: Nailul Iffah

Artikel Pilihan