Menu

Anak Sudah Alami Mimpi Basah, Apa Sih yang Harus Dilakukan Orangtua? Gini Lho Moms Kata Buya Yahya!

02 Agustus 2023 22:20 WIB

Illustrasi orangtua sedang memberikan pendidikan seks kepada anak (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Biasanya, suatu pertanda bahwa anak laki-laki sudah baligh adalah dengan mengalami mimpi basah. Saat mengalami hal ini, kebanyakan para remaja akan bingung dan tak tahu harus berbuat apa.

Oleh sebab itu, ketika anak mengalami mimpi basah orang tua memiliki peran penting untuk menjelaskan kepada mereka. Apalagi, bagi yang beragama Islam masa anak menjadi balig ini penting untuk dipahami anak.

Pasalnya, anak mungkin akan merasakan ketertarikan kepada lawan jenisnya. Di sisi lain, dalam Islam juga penting menjaga syahwat kepada lawan jenis sehingga orang tua harus bisa menjelaskan kepada anak akan hal tersebut.

Meski demikian, sebagian orang tua justru merasa bingung bagaimana cara dirinya untuk menjelaskan masalah mimpi basah kepada anaknya. Hal ini karena mimpi basah menjadi pembahasan yang sensitif sehingga butuh menjelaskannya secara hati-hati. 

Menanggapi hal tersebut, Buya Yahya memberikan saran untuk para orang tua menjelaskan masalah mimpi basah kepada anaknya. Menurutnya, orang tua dapat menjelaskan mimpi basah secara umum saja. Artinya, jelaskan mimpi basah itu adalah hal normal yang mungkin terjadi, tetapi tak perlu secara rinci mengenai hal yang dirasakan. 

Selain itu, orang tua juga menjelaskan kalau menyukai lawan jenis adalah hal normal saat beranjak dewasa. Di sisi lain, tegaskan juga kalau mereka harus menjaga hasratnya itu karena dalam Islam hukumnya adalah haram. 

"Anda tidak perlu susah untuk menjelaskan anda punya gambaran G-obal saja seperti 'anak-anakku sayang ketika kamu sudah memasuki masa dewasa ada kecenderungan dengan lain jenis itu normal itu dijaga, karena ada keharaman'," ucap Buya Yahya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV, lima tahun lalu. 

Sementara jelaskan juga kepada anak kalau mimpi kemungkinan akan membuat diri merasakan sesuatu yang keluar dalam tubuh. Jelaskan juga kalau saat keluar akan diikuti perasaan nikmat yang tak bisa diceritakan kecuali mengalaminya sendiri. 

"Suatu ketika ada keluar sesuatu dari dalam dirimu, keluar dari syahwat. Enggak bisa diceritakan, sebab cerita rasa lezatnya keluar mani enggak bisa diceritakan kecuali yang punya pengalaman," jelas Buya Yahya. 

Oleh sebab itu, menurut Buya Yahya orang tua khususnya ayah tak perlu menceritakan detail rada keluarnya air mani dari dalam tubuh. Hal ini karena anak nantinya akan mendapatkan pengalamannya merasakan hal tersebut. 

Buya Yahya menyarankan, orang tua bisa jelaskan dengan isyarat sederhana saja. Nantinya, tanpa menceritakan secara jelas anak pasti memahaminya. 

"Masalah hubungan keluar mani tidak bisa diceritakan nanti dia punya pengalaman sendiri, karena itu pengalaman yang tidak ia temui sepanjang hidupnya kecuali waktu itu, jadi pakai isyarat saja sudah paham enggak usah nanti detailnya begini-begini," jelas Buya Yahya. 

Hal yang bisa disampaikan orang tua kepada anaknya yaitu saat mimpi basah hanya adanya air mani yang keluar disertai rasa lezat. 

"Orang tua bisa jelasin 'wahai anakku, nanti saat sudah baligh Anda akan keluar air mani, dengan tanda sebagainya dan biasanya saat keluar nanti diikuti rasa lezat. Udah gitu aja nanti dia juga akan paham," pungkasnya. 

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.