Menu

Sering Terpapar Sinar Matahari Berisiko Terkena Kanker Kulit. Simak Penjelasan Lengkap dari Dokter Ahli di Sini Moms..

03 Agustus 2023 10:35 WIB

Ilustrasi mencegah kanker kulit dengan menggunakan tabir surya dan topi. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Jakarta —

Beauty, paparan sinar matahari seringkali membuat kulit terasa perih seperti terbakar dan berubah warna menjadi cokelat. Biasanya, untuk melindungi kulit dari bahaya sinar matahari kita membutuhkan sunscreen. Ya, sunscreen mampu melindungi kulir dari paparan sinar ultraviolet.

Sayangnya, masih banyak di antara kita yang melewatkan pemakaian sunscreen sebelum beraktivitas. Apa kamu termasuk, Beauty?

Tak hanya menyebabkan kulit terbakar dan menjadi kehitaman, sinar ultraviolet (UV) juga bisa menjadi pemicu munculnya kanker kulit. Menurut Dokter Spesialis Bedah Onkologi, dr. Yadi Permana, SpB(K)Onk, terpapar sinar ultraviolet (UV) dalam waktu yang sangat lama tanpa perlindungan, seperti memakai topi, payung dan sunscreen bisa menyebabkan kanker kulit.

"Apakah jarang pakai suncreen berisiko terkena kanker? Jawabannya Benar," jelas dr Yadi saat media briefing virtual, Selasa (1/8/2023).

Selain itu, dr Yadi menyaranka agar kita selalu melihat berapa indeks UV tiap kali ingin beraktivitas di luar ruangan lewat aplikasi yang ada di ponsel.

"Kalau indeks UV angkanya di atas lima, itu bahaya. Jangan sering terpapar di luar. Itu berarti sinar UV lebih tinggi dan bisa meningkat risiko kanker kulit," ungkap dr Yadi.

Bagi kamu yang mengharuskan atau terpaksa beraktivitas di luar ruangan ketika indeks UV sangat tinggi, maka sebaiknya gunakanlah tabir surya atau sunscreen sebelum pergi.

"Jika beraktivitas cukup dianjurkan pakai suncreen dengan perlindungan Sun Protection Factor (SPF) 30 atau kalau ekstrem bisa pakai SPF 50," tutup dr Yadi.

Nah, Beauty, semakin tinggi angka SPF yang terkandung dalam tabir surya, maka perlindungannya pun lebih baik terlebih bagi kamu yang berada di luar dalam waktu lama.

Artikel Pilihan