Menu

Dukung Percepatan Kesetaraan Gender di Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika, P&G Adakan Progam #WeSeeEqual

17 Februari 2021 18:45 WIB

Magesvaran Suranjan selaku Presiden P&G untuk Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika dalam konfersi press #WeSeeEqual (Press Release/ P&G)

HerStory, Jakarta —

Dalam progam #WeSeeEqual  bertajuk #Unsaid and #undone, Protec& Gamble (P&G) berkolaborasi bersama UN Women mendukung kesetaraan gender di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (17/02/2021).

“P&G telah membuat perkembangan yang luar biasa dalan kesetaraan gender, dan kami harus mempertahankannya,” ujar Magesvaran Suranjan sebagai Presiden P&G untuk Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

Oleh karena itu, Magesvaran Suranjan sebagai Presiden P&G untuk Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika mengumukan deklarasi sebagai bentuk dukungan dan pertahanan dalam menyikapi kasus kesetaraan gender di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

Ada pun deklarasi yang diumumkannya, sebagai berikut:

  • P&G akan mengedukasi lebih dari 30 juta remaja putri di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika mengenai pubertas dan kebersihan melalui progam “Always and Whisper Keeping Girls in School” selama tiga tahun kedepan.
  • P&G berkomitmen untuk mengeluarkan total kumulatif sebanyak $200 juta dolar AS yang akan digunakan untuk bekerjasama dengan para wanita pemiliki bisnis di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.
  • P&G meluncurkan “Share the Care”, yaitu kebijakan cuti orang tua terbaru di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Dalam naungan progam “Share the Care”, semua pegawai yang baru menjadi orang tua berhak memperoleh cuti dalam tanggungan perusahaan minimum selama delapan minggu (ayah), dan cuti tambahan selama enam minggu untuk masa pemulihan ibu yang melahirkan.
  • P&G berkomitmen untuk mencapai kesetaraan gender di seluruh lingkungan kerja di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika dengan perbandingan 50-50 pada akhir tahun 2022.

Meskipun pandemi sedang berlangsung, kesetaraan gender di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika gak boleh dibiarkan begitu saja. P&G pun mendapat dukungan dari PBB untuk mempercepat menyikapi kasus tersebut.

Seperti yang dikatakan Anita Bhatia sebagai Wakil Direktur Eksekutif Wanita PBB mengatakan bahwa pencapaian yang dibangun selama beberapa dekade dalam kesetaraan gender berisiko terhambat dikarenakan dampak yang dihasilkan dari COVID-19.

“Oleh karena itu, kamu melakukan beberapa upaya diantaranyamenghilangkan bayang-bayang diskriminasi gender di masalampau. Selain tiu, kami memperluas kemitraan dan menumbuhkan inisiatif antara perusahaan, pemerintah, hingga masyarakat dalam memerangi kasus ini,” ujar Anita Bhatia.

Gak hanya di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, P&G juga mewujudkan beragam inovasi di Indonesia. Adapun kebijakan yang diterapkannya seperti cuti ayah yang terbaru dengan durasi cuti berbayar (paid patemity leave) menjadi 8 minggu. Selain itu, P&G menerapkan keseteraan dan inklusifitas para  karyawan seperti cuti melahirkan berbayar dari 3,5 bulan dengan opsi memperpanjang hingga 6,5 bulan.

Ada pun inovasi P&G di Indonesia dalam menunjang progam kesetaraan gender dengan cara menyediakan ruang laktasi yang layak, menyediakan tempat penitipan bayi pada tempat kerja untuk memberikan pengaturan yang lebih mudah bagi para orang tua yang sedang bekerja. Menariknya lagi, adanya Lollyland yaitu pop up day care yang dilaksanakan setiap tahun selama pra & pasca musim lebaran sebagai akomodasi kebutuhan karyawan selama absen bantuan para pekerja rumah tangga di musim lebaran 

Share Artikel:

Oleh: Rifani Indrianti