Ilustrasi sakit stroke. (pinterest/freepik)
Stroke bukan penyakit yang hanya bisa diderita lansia saja, lho. Sekitar 10-15 persen stroke terjadi pada orang dewasa di bawah usia 45 tahun, dan jumlah tersebut terus meningkat.
Ada dua jenis stroke, yakni stroke iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum. Sementara stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di atau dekat otak pecah, jauh lebih jarang terjadi.
Di sisi lain, banyak anak mudah yang gak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi mendasar yang berkontribusi terhadap stroke sampai mereka mengalaminya.
Melansir dari halodoc, berikut penyebab stroke di usia muda:
Anemia sel sabit adalah jenis anemia akibat kelainan genetik yang ditandai dengan bentuk sel-sel darah abnormal (seperti bulan sabit), sehingga menyebabkan pembuluh darah kekurangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Jika kondisi ini terjadi di otak, maka seseorang berisiko lebih besar untuk mengalami stroke di usia muda.
Misalnya aneurisma otak dan malformasi arteri. Aneurisma otak adalah pembesaran pembuluh darah pada otak akibat dinding pembuluh darah yang lemah. Sedangkan, malformasi arteri adalah pertumbuhan pembuluh darah arteri dan vena yang abnormal. Kelainan tersebut menyebabkan terbentuknya gumpalan (stroke iskemik) atau meningkatkan risiko pembuluh darah pecah (stroke hemoragik).
Patent foramen ovale adalah lubang kecil pada dua atrium jantung yang muncul saat lahir. Sekitar satu dari empat orang memiliki penyakit jantung bawaan ini, sehingga kebanyakan orang gak tahu mereka memilikinya.