Artis Shireen Sungkar membagikan kabar kurang menyenangkan. Istri Teuku Wisnu ini sedang menjalani perawatan di rumah sakit lantaran penyakit kista yang kembali muncul setelah 8 tahun lamanya.

Lewat unggahannya, Shireen pun membagikan cerita soal pengalaman kista yang dialaminya sebelum hamil anak pertama. Kala itu, dokter mengatakan jika Shireen Sungkar akan sulit mendapatkan anak.

Namun Tuhan berkehendak lain, setelah menjalani operasi angkat kista, Shireen dikaruniai dua buah hati yang kini mulai tumbuh remaja.

Setelah 8 tahun berlalu, kista tersebut kembali muncul. Kali ini, jenis kista yang ada pada tubuh Shireen adalah dermoid. Kista yang kembali tumbuh ini membuat kondisi Shireen enggak stabil. Apalagi, ternyata ditemukan dua kista berukuran besar dan sisanya memiliki volume kecil.

Kista dermoid sendiri merupakan tumor jinak berisi jaringan kulit, gigi, dan rambut. Umumnya, jenis kista ini tumbuh secara perlahan dan enggak bersifat ganas atau kanker.

Lantaran kista yang kembali muncul itu, adik Zaskia Sungkar ini kembali menjalai pengankatan kista untuk kedua kalinya setelah 8 tahun terakhir.

Berkaca dari kondisi Shireen, mengapa kista bisa tumbuh lagi meski sudah menjalani operasi?

Mengutip dari laman Hallo Sehat, tindakan operasi pengangkatan kista hanya berfungsi untuk membuang massa kista saja dan enggak tuntas sampai ke akarnya. Risiko kista tumbuh kembali dapat dipengaruhi oleh kondisi sel kista yang tersisa masih tergolong aktif sehingga mudah untuk kembali menginfeksi tubuh.

Nah, kondisi ini bisa menjadi lebih parah bila menerapkan pola hidup yang enggak sehat pula. Salah satunya karena kebiasaan mengonsumi makanan yang berpengawet atau minuman berkafein seperti kopi.

Perlu Beauty tahu, minuman berkafein mengandung zat methylxanthines yang dapat mengganggu kerja enzim dan menumpuk racun dalam tubuh. Racun inilah yang kemudian menumpuk dan membentuk kista. 

Lalu, apa ciri-ciri kista bisa tumbuh lagi?

dr. Veranita dalam laman sehatq.com menyebutkan ciri umum dari gejala kista yang kembali tumbuh, di antaranya:

• Nyeri parah saat haid 
• Perdarahan berlebihan saat haid 
• Keluar flek darah di luar siklus haid 
• Sakit saat melakukan hubungan seksual 
• Tubuh lemas
• Mual dan muntah
• Gangguan pencernaan seperti diare atau konstipasi

Mengutip dari laman Sonora.id, penyakit kista disebut dapat muncul setelah menjalani operasi angkat rahim.

Dokter Jerio Wijaya, Sp. OG dalam siaran Konsultasi Kesehatan Sonora mengatakan kalau wanita yang sudah melalui operasi ini perlu mengontrol ke dokter untuk memastikan tak ada masalah. 

Namun, beda kondisi beda langkah. Perlu diketahui kalau operasi angkat rahim ini bisa dilakukan dengan mengangkat rahim saja atau diangkat dengan kedua indung telur.

"Kalau mendekati usia menopause, biasanya yang diangkat keduanya hingga bersih," ujar dokter. 

Jika operasi ini mengangkat semua organnya, maka enggak perlu ada kontrol. Apalagi kalau enggak ada keluhan apapun pasca operasi. Pun ada, dokter memastikan keluhannya enggak berpusat di organ reproduksi. Tetapi terdapat kondisi lainnya yang perlu diperhatikan.

"Jika yang diangkat hanya rahim dan indung telur masih ada, kemungkinan kista masih ada," jelas dokter. 

Lebih lanjut dokter menyarankan jika memiliki keluhan seputar daerah reproduksi, perut bagian bawah setelah operasi, sebaiknya melakukan kontrol lebih lanjut.

Pun jika kondisinya sudah memasuki masa menopause, baik rahim maupun indung telur juga mengalami penyusutan sehingga kemungkinan kistanya akan kecil.