Ilustrasi bayi bermain bersama orangtuanya (iStock/Edited by HerStory)
Moms, bermain dengan si kecil adalah waktu yang amat berharga dan rasanya enggak rela kalau terlewatkan. Biasanya, si kecil akan tertawa kegirangan bila tubuhnya diayun-ayunkan kencang yang membuatnya merasa terbang di udara. Memang sih bikin si kecil senang, tapi kebiasaan ini juga berbahaya untuk kesehatannya lho!
Moms sudah pernah mendengar istilah Shaken Baby Syndrom? Sindrom ini biasanya dipicu karena kebiasaan mengguncang-guncang tubuh si kecil seperti mengangkat-akatnya ke atas atau mengayun-ayunkan tubuhnya.
Shaken baby syndrom adalah trauma yang terjadi pada bayi karena mendapatkan guncangan keras di area kepala. Sindrom ini terjadi karena bayi masih memliki otak yang lunak dan belum berkembang sepenuhnya. Pun dengan otot leher yang masih lemah sehingga belum sepenuhnya menopang kepala si kecil secara proporsional.
dr Zicky Yombana SpS dikutip dari laman JawaPos mengatakan, "”Saat diguncang-guncang, otak akan terbentur dinding tengkorak depan, kemudian terbentur lagi ke belakang dan seterusnya. Otak bayi berbeda dengan otak orang dewasa yang sudah padat".
Shaken baby syndrome bisa saja terjadi karena ketidaksengajaan. Namun, dampat akau risikonya bisa sangat fatal bagi kesehatan si kecil lho, Moms!
Karena kebiasaan mengguncang-guncang dan terkena sindrom ini, bayi akan mengalami cedera otak. Cedera otak yang tergolong berat bisa menimbulkan kerusakan otak permanen dengan efek jangka panjang. Seperti gangguan penglihatan dan pendengaran, keterlambatan pada proses tumbuh kembang, hingga kesulitan untuk belajar.
”Yang kedua, otak bayi belum memadati rongga tengkorak. Jika diguncang keras, pembuluh darah vena di sekelilingnya bisa tertarik terus putus. Terjadilah perdarahan otak, itu yang bahaya,” jelas dr Zicky.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, gejala shaken baby syndrom ini ditandai dengan adanya pembengkakan, memar, serta pendarahan di dalam dan sekitar otak mereka. Berikut tanda-tanda sindrom bayi terguncang yang mungkin terjadi:
Menurut American Association of Neurological Surgeons (AANS), gejala sindrom bayi terguncang bisa bervariasi pada setiap anak, biasanya bergantung tingkat keparahan pembengkakan otak yang terjadi. Di beberapa kasus yang parah, shaken baby syndrome sangat mungkin menyebabkan kematian.
Nah mulai sekarang, jangan biasakan mengguncang-guncang si kecil lagi ya, Moms!