Menu

Ahli UGM Sebut Tingkat Pencemaran Udara Dipengaruhi Musim Kemarau, Begini Penjelasannya..

13 Agustus 2023 18:30 WIB

Ilustrasi perkotaan dengan polusi udara (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Beauty, kita semua tahu jika udara di Indonesia kini sudah masuk ke level tak sehat. Dan tahukah Beauty, gak hanya karena asap kendaraan, ternyata tingkat polusi udara juga dipengaruhi oleh musim, lho. 

Pengamat Iklim dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Emilya Nurjan, memaparkan, udara di musim kemarau dengan curah hujan dan kecepatan angin rendah memengaruhi tingkat pencemaran udara yang belakangan terbilang cukup tinggi. 

“Secara teori memang benar, karena jika ada hujan maka gas hasil pembakaran akan larut dengan air dan diturunkan ke permukaan sehingga udara kembali bersih. Dengan kondisi sekarang di mana sudah lama gak hujan dan kelembaban juga rendah, keberadaan gas tadi jadi banyak,” ucap Emilya, sebagaimana dikutip HerStory dari siaran pers di laman UGM, Minggu (13/8/2023). 

Meski demikian, cuaca dan iklim bukan satu-satunya penyebab tingginya pencemaran udara. Seperti diketahui Beauty, ada sejumlah pemicu polusi dari aktivitas manusia mulai dari kendaraan, industri, hingga permasalahan sampah. 

“Kecenderungannya, di musim penghujan kualitas udara lebih bagus dibanding musim kemarau. Namun saat pandemi kita melihat kualitas udara juga cukup baik bahkan saat musim kemarau. Jadi itu bukan satu-satunya variabel, meskipun musim penghujan, jika sumber pencemaran tinggi maka kualitas udara bisa buruk juga,” kata Emilya. 

Seperti kita ketahui Beauty, pencemaran udara sangat berpengaruh buruk pada kondisi kesehatan. Salah satu bahaya yang mengintai adalah gangguan pernapasan, seperti jantung iskemik, penyakit paru-paru, hingga memicu asma.

Selain itu, polusi juga memengaruhi kulit, seperti mudah gatal, berjerawat, dan iritasi karena paparan panas. Karena itu, perubahan pada gaya hidup menjadi solusi terbaik mengatasi masalah pencemaran udara. 

Emilya menegaskan, menggunakan transportasi umum dan menghindari pengolahan sampah dengan cara dibakar jadi langkah penting untuk meningkatkan kesehatan udara. 

“Menanam pohon juga menjadi salah satu cara yang baik. Selain berfungsi sebagai peneduh, pohon yang ditanam di tepi jalanan sebisa mungkin dapat mengikat gas-gas berbahaya yang mengancam kesehatan,” tutupnya. 

Share Artikel:

Oleh: Ummu Hani

Artikel Pilihan