Menu

Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas, Benarkah Akan Tingkatkan Kelahiran Anak dengan Kondisi Down Syndrome? Simak Yuk Moms!

14 Agustus 2023 13:35 WIB

Bayi dengan Down Syndrome (pinterest/edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Tentu saja kelahiran anak down syndrome sangat membuat orangtua khawatir karena kualitas hidup anak bisa berpengaruh. Maka dari itu, kamu harus tahu pula bahwa kecenderungan melahirkan anak down syndrome ini bisa dipengaruhi oleh orangtuanya lho Moms!

Dikatakan, ibu hamil di atas usia 35 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi melahirkan anak down syndrome. Dokter Spesialis Obgyn RS Premier Jatinegara, dr. Better Versi Panoiroi, SpOG mengatakan, kondisi kehamilan di atas 35 tahun berisiko lahirkan anak down syndrome karena kualitas sel telurnya menurun.

Berdasarkan penjelas dr. Better, ketika kualitas sel telur menurun, ini berisiko membuat anak down syndrome. Sementara, saat usia wanita sudah mencapai 35 tahun, kualitas sel telur akan menurun sehingga berisiko.

“Salah satu yang kita upayakan supaya enggak down syndrome tadi yaitu dengan kualitas sperma dan telur harus diperbaiki. Sementar untuk down syndrome ini risikonya kalau di bawah 35 tahun sebenarnya 1 persen. Tapi di atas 35 tahun meningkat jadi 5 persen kemungkinan terjadinya. Kenapa 35 meningkat karena kualitas sel telurnya menurun,” jelas dr. Better dalam Seminar dan Bazar Kesehatan Ibu & Anak dilansir dari sindikasi konten suara.com, Senin (14/8/2023).

Meski demikian, bukan berarti saat sudah mencapai 35 tahun itu pasrah. Pasalnya, wanita juga tetap bisa menjaga kualitas sel telurnya dengan menjaga gaya hidupnya seperti pola makan. Gaya hidup ini yang juga sangat berpengaruh pada kualitas sel telur tersebut.

“Bagaimana cara memperbaikinya? Dengan cara sederhana tadi yaitu dengan makanan yang dikonsumsi. Nutrisi harus terpenuhi dengan baik, Vitamin D, asam folat, vitamin A, dan lain berpengaruh pada kesehatan jantung. Down syndrome itu banyak salah satu kelainan lainnya pada jantung. Untuk nutrisinya juga berbeda-beda, tergantung berat badannya seperti apa, ” jelas dr. Better.

Tak hanya itu, melakukan perencanaan saat hamil juga bisa membantu untuk mencegah kelahiran anak down syndrome. Perencanaan hamil ini akan sangat membantu mempersiapkan ibu kehamilan ibu agar lebih baik dan sehat.

“Perencanaan jadi penting tahu kenapa down syndrome di anak yang pertama dan gimana mencegahnya. Jadi tidak sekadar ikhtiar dan coba lagi, tapi harus direncanakan terlebih dahulu dengan baik. Jangan sampai yang kedua down syndrome lagi,” sambungnya.

Kondisi bayi juga bisa selalu diperiksa sejak hamil. Orang tua bisa melakukan pemeriksaan untuk mengetahui anak-anaknya apakah ada gejala janin alami down syndrome sejak dalam kandungan.

“Bisa dideteksi dari kehamilan, yang pertama dengan ultrasonografi di kehamilan 11-13 minggu, atau screening anomali atau kelainan organ-organ di kehamilan 18-20 minggu. Kita bisa mencurigai apakah tulang hidungnya tidak terbentuk atau kecil, kemudian ada cairan di belakang leher, atau aliran darah polanya tidak normal,” ujar dr. Better.

Dengan demikian, jika ada gejala orang tua bisa segera melakukan pencegahan dengan pemenuhan nutrisi yang baik. Persiapan saat hamil juga jadi lebih baik. Apalagi, jika sejak hamil orang tua tak benar-benar dipersiapkan, bisa sebabkan masalah saat anaknya dewasa nanti.

“Sangat penting (persiapan hamil), kalau tidak mempersiapkan kehamilan itu dewasanya akan menjadi penyakit yang bermasalah. Seperti yang saya tadi sampaikan, penyakit usia tua kita itu dibentuk dari kandungan. Jadi kalau kandungannya tidak benar, bisa diketahui kemungkinannya saat dewasa,” pungkas dr. Better.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Azka Elfriza