Menu

Meski Rasanya Pahit, dr Zaidul Akbar Sebut Pare Ampuh Kontrol Gula Darah, Penderita Diabetes Simak Yuk Manfaatnya!

15 Agustus 2023 09:25 WIB

Ilustrasi sayur pare (Freepik/Iamnee)

HerStory, Jakarta —

Setiap orang yang mengidap diabetes dalam tubuhnya pasti terdapat gangguan metabolisme sehingga kadar gula darah dalam tubuhnya bisa meningkat secara signifikan.

Hal ini karena masalah sensitivitas dari insulin yang berujung gula darah meningkat.

Sementara itu, dr. Zaidul Akbar yang merupakan ahli herbal sekaligus pendakwah pun memberikan penjelasan tentang sumber makanan yang bisa memicu kenaikan gula darah secara signifikan, salah satunya olahan tepung.

"Tepung bukan seperti gula pasir tapi tepung karbohidrat yang lama-lama ketika orang rutin konsumsi tepung-tepungan itu juga sama, lama-lama tubuhnya alami kenaikan gula. Jadi sumber-sumber yang berpotensi menaikkan gula darah itu di stop diganti dengan sumber yang sehat," ujar dr. Zaidul Akbar mengutip dari sebuah tayangan YouTube.

Selanjutnya, dr. Zaidul Akbar pun menyarankan untuk mengganti nasi putih menjadi beras merah atau beras coklat.

"Contoh biasanya makan nasi putih itu masalahnya bukan di indeks glikemik yang tinggi gara-gara pupuk ureanya tapi jadi masalah mineral dan seratnya hilang. Jadi bisa mulai diganti dengan beras merah, beras coklat jadi jangan tinggalkan karbohidratnya. Tetap makan tapi dalam jumlah yang terkontrol," jelas dr. Zaidul Akbar.

Selain itu, dr. Zaidul Akbar pun menyarankan untuk sering konsumsi pare untuk lauknya. Kemudian temulawak dan kunyit yang baik untuk memperbaiki sensitivitas insulin.

"Ditambahkan dengan pare iya pahit. Temulawak, kunyit juga pahit tapi baik sekali untuk memperbaiki sensitivitas dari insulin dan juga pankreas. Mudah sebenarnya," katanya.

Selain faktor makanan, dr. Zaidul Akbar pun menyarankan untuk mengendalikan pikiran dari stres karena bisa jadi sumber gula darah naik.

"Kalau bahasa ulama dulu penyakit fisik itu bermula dari penyakit emosi. Jadi orang gula darah pasti ada kecenderungannya emosi apalagi di situ ada emosi yang terblokir. Emosi yang terblokir itu mungkin ada perasaan yang tidak release dan sebenarnya bisa direlease dengan iman," katanya.

Artikel Pilihan