Menu

Mitos atau Fakta, Sering Lari Berisiko Cedera Lutut? Simak Penjelasan Dokter Yuk Beauty

15 Agustus 2023 13:20 WIB

ilustrasi dua orang yang sedang olahraga lari (freepik/jcomp)

HerStory, Jakarta —

Beauty, belakangan lari menjadi salah satu cara agar hidup lebih sehat yang dipilih masyarakat. Lari merupakan salah satu kegiatan olahraga yang paling mudah dilakukan.

Dijelaskan dr. Ricky Edwin P. Hutapea, Sp.OT (K) Hip and Knee Konsultan Panggul dan Lutut Eka Hospital BSD, kita hanya perlu mempersiapkan tubuh sebelum berlari, pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berlari.

"Lari punya banyak manfaat bagi kesehatan, bisa melatih kekuatan tulang dan otot kaki. Lari juga melatih jantung dan pernapasan agar bisa menghasilkan oksigen pada tubuh lebih banyak," jelas dr Ricky dalam siaran pers, Selasa (15/8/2023).

Sayangnya, beberapa orang takut untuk berlari sesering mungkin. Hal ini lantaran stigma olahraga lari bisa merusak lutut.

Berlari merupakan kegiatan yang membutuhkan banyak pergerakan dari seluruh tubuh, terutama di bagian kaki, sehingga tak heran jika banyak orang beranggapan bahwa berlari bisa merusak lutut jika terlalu sering dilakukan.

"Berlari memang kegiatan olahraga yang sederhana untuk dilakukan, tapi gak nutup kemungkinan kamu bisa terkena cedera," ungkap dr Ricky.

Berlari merupakan kegiatan yang menggunakan hampir seluruh tubuh, sehingga risiko untuk bisa mengalami masalah seperti cedera pasti akan tetap selalu ada.

Meski begitu, kegiatan berlari sendiri sebenarnya tidak merusak lutut bila dilakukan dengan teknik dan porsi yang sesuai untuk masing-masing individu.

Namun kurangnya pemanasan, pemilihan sepatu tidak sesuai, gerakan berlari yang kurang tepat serta intensitas yg melebihi porsi ideal dapat meningkatkan risiko mengalami cedera lutut pada saat berlari.

Kurangnya istirahat dan jadwal berlari yang terlalu ketat juga dapat meningkatkan risiko cedera, terutama jika otot dan sendi lututmu belum terbiasa dengan intensitas gerakan yang terlalu berat.

Artikel Pilihan