Makanan olahan, seperti ayam goreng, kentang goreng, pizza, spaghetti, dan sejenisnya memang sangat digemari anak-anak. Rasanya yang gurih dan asin cukup memanjakan mulut. 

Namun ternyata Moms, ada studi yang mengungkapkan, terlalu banyak makan junk food tak hanya membuat gemuk, tapi juga berhubungan dengan penurunan otak anak. 

Para peneliti dari Inggris dan Kanada menemukan, makanan tinggi lemak serta gula mempengaruhi tingkat IQ anak. Para peneliti mengungkapkan, anak-anak yang pola makannya terlalu berlemak dan manis sejak usia 3 tahun memiliki IQ lebih rendah saat usia 8 tahun. 

Pemimpin penelitian dari University of Bristol Inggris, Kate Northstone menggunakan kuesioner yang menanyakan seberapa sering orangtua memberi makan junk food kepada anak-anak mereka. 

“Hasilnya menunjukkan, setiap efek kognitif atau perilaku yang berkaitan dengan kebiasaan makan di awal masa anak-anak mungkin bertahan hingga remaja dan dewasa,” tutur Kate, sebagaimana dikutip HerStory dari ABC News, Senin (21/8/2023). 

Kendati demikian Moms, tak berarti hanya junk food yang memengaruhi penurunan IQ anak. Para peneliti menegaskan, ada faktor lain, seperti gaya pengasuhan yang juga menurunkan IQ anak. 

informasi lebih lanjut ada di halaman beirkut ya!

Oleh sebab itu, para peneliti mengajak anak-anak untuk mengonsumsi makanan sehat sejak dini. Orangtua memiliki peran besar dalam menentukan asupan makanan pada anak. 

Sebab, makanan yang masuk ke dalam tubuh tak hanya berdampak pada fisik, tapi juga kesehatan mental setiap orang. 

Profesor Pediatri di Albert Einstein College of Medicine di Bronx, New York, Keith Ayoob mengatakan, faktor lain yang berkontribusi pada penurunan IQ juga perlu diperhatikan, seperti tingkat pendidikan hingga kelas sosial. 

“Saya ingin melihat lebih banyak tentang gaya pengasuhan anak. Apakah orangtua berkontribusi dengan anak, apakah mereka makan malam bersama. Sebab aktivitas tersebut dapat mempengaruhi IQ,” tutup Ayoob.